Pangsa Pasar Minyak Sawit di Aljazair Terus Tumbuh, Ini Besarannya..

Pangsa Pasar Minyak Sawit di Aljazair Terus Tumbuh, Ini Besarannya..

JAKARTA – Saat ini pangsa pasar minyak dan lemak di Aljazair didominasi oleh minyak kedelai. Beberapa alasan menyebabkan meningkatnya impor minyak kedelai yang sangat besar, antara lain harga minyak kedelai yang kompetitif di pasar lokal, lantaran minyak kedelai dibebaskan dari bea masuk dan PPN, disamping pemerintah juga memberikan subsidi minyak goreng yang dihasilkan dari minyak kedelai.

Hasilnya minyak nabati yang dominan di pasar Aljajair adalah minyak kedelai, disusul minyak sawit berada diposisi dengan pangsa pasar 20%  dimana digunakan untuk  bahan baku margarin 13%, biskuit & keju 3% serta minyak sayur 2,7%. Pasar minyak ghee pun kini telah didominasi oleh minyak kelapa sawit, hampir semua produk ghee sebanyak 30.000  ton yang diproduksi di Aljazair berbasis kelapa sawit.

“Meskipun sulit untuk menembus pasar minyak nabati lantaran dominasi minyak kedelai sebagai minyak pilihan konsumen, masih ada peluang bagi olein sawit (minyak goreng sawit) untuk mendapatkan bagian dalam industri minyak goring,” catat Lamyaa El Enany dari Malaysian Palm Oil Council (MPOC).

Sementara budidaya biji-bijian minyak nabati Aljazair tidak berkembang dengan baik, akibat kebijakan pertanian sebelumnya. Produksi minyak kedelai Aljazair tumbuh signifikan sejak 2019, meningkat pesat pada 2020 dan 2021 dibandingkan 2019. Kedelai saat ini merupakan minyak yang paling banyak diproduksi dengan pangsa pasar sebesar 69%, diikuti oleh minyak zaitun sebesar 28,9%.

Sebagian besar minyak nabati komersial diproduksi di dalam negeri dari minyak nabati mentah impor dan disuling secara lokal oleh dua kilang utama yaitu, Enterprise National des Corps Gras (ENCG) dan Cevital Group). Namun demikian pemenuhan untuk pasokan di dalam negeri masih sangat jauh.