Tingkatkan Kualitas Hasil Panen, Ratusan Petani Sawit di Sumsel Dapat Pelatihan dari Ditjen Kementan

Tingkatkan Kualitas Hasil Panen, Ratusan Petani Sawit di Sumsel Dapat Pelatihan dari Ditjen Kementan
Ratusan Petani Kelapa Sawit ikuti Pelatihan Panen dan Pasca Panen Program Pengembangan SDMPKS di Hotel Novotel Palembang . Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Odi Aria

PALEMBANG - Sebanyak 144 orang petani sawit yang berasal dari dua kabupaten/kota di Sumatera Selatan (Sumsel) diberikan edukasi pelatihan dalam meningkatkan produktivitas hasil perkebunan kelapa sawit. 
Bertemakan Panen dan Pascapanen peserta dari dua kabupaten, terdiri dari 56 orang dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan 88 dari Kabupaten Muara Enim.
Direktur Perlindungan Perkebunan, Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Ir. Hendratmojo Bagus Hudono, Msc, mengatakan,  peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia adalah faktor kunci keberhasilan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. "Semata-mata untuk kemajuan perkebunan kelapa sawit di kemudian hari. Salah satunya melalui kegiatan pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit, yang diikuti oleh petani kelapa sawit," kata Hendratmojo Bagus Hudono, Rabu (24/4/2024).

Menurutnya, sedemikian pentingnya pengembangan SDMPKS, dalam rangka mewujudkan kualitas kelapa sawit yang ada di lapangan. Di tahun ini, sudah membuka peluang kepada dinas perkebunan provinsi dan kabupaten. "Di Sumsel ditargetkan 2.500 orang (petani sawit) yang diusulkan, dengan total secara nasional 10.000 orang dengan modul/tema yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan petani. Kami mohon kesempatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik," katanya.

Terkait dengan modul atau tema Panen dan Pascapanen yang diikuti oleh peserta dari Kabupaten Musi Banyuasin dan Muara Enim, Direktur Akademi Komunitas Perkebunan Stiper Yogyakarta (AKPY STIPER), Dr. Sri Gunawan, SP, MP, IPU, menyampaikan secara teknis pelatihan terbagi menjadi lima kelas. "Para peserta akan mendapatkan beberapa materi teknis panen dan pascapanen dari para instruktur yang berpengalaman," kata Sri Gunawan. Mulai dari cara memanen sawit yang benar sesuai dengan standar, kriteria buah sawit matang, cara-cara panen, dan alat-alat panen yang digunakan hingga pengiriman buah ke pabrik tidak boleh lebih dari 24 jam karena akan mengurangi kualitas.

"Supaya para petani betul-betul paham cara memanen yang benar. Jadi, selain tonase tetapi kandungan minyak yang optimum. Itu target yang harus disampaikan kepada para petani. Sehingga petani mendapatkan hasil yang maksimal dan perusahaan juga akan menghasilkan minyak yang optimal," katanya. Ia berharap dengan pelatihan seperti ini, para petani sawit di Musi Banyuasin dan Muara Enim bisa naik kelas sehingga kesejahteraannya juga akan meningkat. Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, Ir. Agus Darwa, M.Si mengatakan, program pengembangan SDMPKS melalui pelatihan petani kelapa sawit yaitu program yang sangat bagus untuk peningkatan kompetensi.

"Maka, kami berpesan kepada para peserta, ikuti pelatihan dengan baik. Dengarkan apa yang disampaikan oleh narasumber atau instruktur dan tanyakan apa yang kurang jelas. Sehingga, setelah mengikuti pelatihan ini, para petani akan dapat memahami dan melaksanakan panen dan pascapanen dengan baik dan benar," katanya. Harapannya, materi yang sudah didapat selama pelatihan dapat ditularkan atau disampaikan kepada para petani sawit lainnya yang belum punya kesempatan mengikuti pelatihan. Sebagai informasi pelatihan diadakan dari  23 – 27 April 2024, dan diakhiri dengan kunjungan ke kebun kelapa sawit milik perusahaan.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dalam peningkatan kompetensi petani kelapa sawit, melalui program pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) yang diinisiasi Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Direktorat Jenderal Perkebunan-Kementerian Pertaniann dengan mengikutsertakan Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY - STIPER) sebagai penyelenggara pelatihan yang menghadirkan instruktur berpengalaman.

Sumber