Menggali Potensi Nilai Tambah Kelapa Sawit pada Gelaran Inovasi Produk Sawit di Banyuwangi

Menggali Potensi Nilai Tambah Kelapa Sawit pada Gelaran Inovasi Produk Sawit di Banyuwangi
Foto: Swit Banana Cake produk oleofood sawit yang mengandung minyak sawit dan krimer sawit. (Dok. BPDP)

Banyuwangi – Antusiasme peserta semakin tinggi memasuki hari kedua Workshop Inovasi Produk Sawit yang diselenggarakan oleh Politeknik LPP Yogyakarta bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP). Kegiatan yang berlangsung di Hotel New Surya Banyuwangi pada 24 s.d. 25 Juni 2025 ini menjadi ruang edukatif sekaligus inspiratif bagi pelajar dan pengusaha UMKM dalam menggali potensi kelapa sawit sebagai bahan baku produk bernilai tambah.

Sesi hari kedua dibuka dengan diskusi interaktif bersama Tim Pengembangan UMKM Politeknik LPP. Paparan bagaimana BPDP mendukung perkembangan UMKM terutama yang berbahan sawit termasuk dukungan terhadap Politeknik LPP.

“Atas dukungan berbagai pihak termasuk BPDP, kami sudah memiliki kurang lebih sembilan produk berbahan sawit dan limbah sawit, termasuk empat produk hasil binaan pegiat UMKM di Yogyakarta sebagai mitra kami,” ujar Sakti sebagai Tim UMKM Politeknik LPP. “Sebagai Lembaga Pendidikan tinggi kami selalu ingin dapat berperan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, kegiatan ini salah satunya,” ujarnya.

Usai sesi materi, peserta langsung mengikuti praktik pembuatan empat produk berbahan sawit dan limbah sawit. Pada kategori oleofood, peserta membuat Swit-Banana Cake dengan kandungan minyak sawit dan krimer sawit. Sementara itu, dua produk oleochemical yang dipraktikkan adalah Swit-coffee Body Soap, sabun mandi berbahan minyak sawit dan kopi serta Swit-Light berupa sabun cuci piring dari limbah minyak sawit. Sementara kategori craft peserta mempraktekan pembuatan Swit-Tera, pot bunga dari campuran gipsum dan limbah cangkang sawit.

Antusiasme peserta terlihat jelas selama sesi praktik. Peserta aktif mengikuti proses, berdiskusi, dan mengajukan pertanyaan seputar teknis produksi hingga peluang bisnis produk turunan sawit. “Kami menjadi paham cara bleaching limbah minyak untuk digunakan sebagai bahan pembuat sabun cuci dan tidak berbau tengik,” ujar salah satu peserta workshop.

“Kemarin ilmu praktis, sekarang prakteknya, ini menyenangkan sekali, kalau bisa lebih lama agar praktek produknya lebih banyak,” ujar salah satu pegiat UMKM. “Terimakasih buat BPDP, Politeknik LPP atas kesempatan yang diberikan semoga dapat menjadi agenda di tahun tahun berikutnya,” ungkap salah satu peserta di ujung pertemuan.

Workshop dua hari ini menjadi salah satu komitmen BPDP dan Politeknik LPP dalam  mengenalkan, mendorong dan mengembangkan produk inovasi berbasis sawit, tidak hanya melalui edukasi dan sosialisasi tetapi melalui praktek untuk memupuk semangat kewirausahaan masyarakat.  *** (Anwar/BPDP)