LIPI Kembangkan Hand Sanitizer Berbahan Baku Limbah Tandan Kosong Sawit

Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil mengembangkan hand sanitizer dengan campuran bioethanol dari limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS).

LIPI Kembangkan Hand Sanitizer Berbahan Baku Limbah Tandan Kosong Sawit

JAKARTA— Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil mengembangkan hand sanitizer dengan campuran bioethanol dari limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Hand sanitizer saat ini menjadi produk sanitasi yang banyak digunakan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi, (18/3/2020), Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, Agus Haryono menjelaskan hand sanitizer produk LIPI dibuat dari formulasi senyawa alkohol, gliserin, dan ditambahkan ekstrak rempah pala dan cengkeh yang sekaligus berfungsi sebagai pengharum dan anti mikroba. Kandungan nano silver konsentrasi rendah juga ditambahkan untuk menambah daya kekuatan anti mikroba. Setiap batch produksi dapat menghasilkan 10 liter hand sanitizer yang dikemas dalam botol ukuran 250 ml dan 100 ml.

Perbedaan hand sanitizer LIPI dengan produk serupa yang beredar di pasaran yakni adanya penggunaan pewangi rempah lokal sehingga tidak menyengat apabila tercium. Hand sanitizer produksi LIPI ini mengandung bioetanol sebagai antiseptik sebanyak 63–65 persen dan nano silver sebagai tambahan antiseptik sebanyak 0,3 persen. Bioetanol yang digunakan dalam campuran produksi hand sanitizer ini merupakan bioetanol generasi dua yang berasal dari limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS).

Agus menjelaskan pembuatan hand sanitizer ini sudah diuji coba pada Oktober 2019. Dalam kaitan ini, Pusat Penelitian Kimia LIPI merupakan pusat unggulan untuk bioetanol generasi dua. Mesin yang digunakan cukup sederhana dan dapat digunakan untuk berbagai skala produksi. 

“Setelah beberapa kali uji coba produksi bioetanol generasi dua dengan bahan baku limbah tandan kosong kelapa sawit, ternyata bioetanol tersebut cocok dan bagus digunakan sebagai bahan baku hand sanitizer,” papar Agus. ***