BPDPKS dan Ditjen Perkebunan Berikan Pelatihan Petani Sawit dari Muba dan Muara Enim

BPDPKS dan Ditjen Perkebunan Berikan Pelatihan Petani Sawit dari Muba dan Muara Enim
BY REDAKSI SI

Palembang, SAWIT INDONESIA – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Direktorat Jenderal Perkebunan Perkebunan – Kementerian Pertanian kembali melanjutkan kegiatan peningkatan kompetensi petani kelapa sawit, melalui program pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS). Dengan mengikutsertakan Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY – STIPER) sebagai penyelenggara pelatihan yang menghadirkan instruktur berpengalaman.

Kegiatan ini diikuti oleh 144 peserta (petani kelapa sawit) dengan modul Panen dan Pascapanen dari dua kabupaten, terdiri dari 56 orang dari dua Kabupaten di Sumatera Selatan yaitu Musi Banyuasin (Muba) dan 88 dari Muara Enim. Pelatihan diadakan selama 5 hari (Selasa – Sabtu, 23 – 27 April 2024), dan diakhiri dengan kunjungan ke kebun kelapa sawit milik perusahaan.

Direktur Perlindungan Perkebunan, Ditjen Perkebunan – Kementerian Pertanian, Ir. Hendratmojo Bagus Hudono, Msc, mengatakan peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia adalah faktor kunci keberhasilan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

“Semata-mata untuk kemajuan perkebunan kelapa sawit di kemudian hari. Salah satunya melalui kegiatan (program) pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit, yang diikuti oleh petani kelapa sawit,” ujarnya, secara virtual, pada saat pembukaan Pelatihan Petani Kelapa Sawit, pada Selasa (23 April 2023).

“Sedemikian pentingnya pengembangan SDMPKS, dalam rangka mewujudkan kualitas kelapa sawit yang ada di lapangan. Di tahun ini, kami sudah membuka peluang kepada dinas perkebunan provinsi dan kabupaten. Di Sumatera Selatan ditargetkan 2.500 orang (petani sawit) yang diusulkan, dengan total secara nasional 10.000 orang dengan modul/tema yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan petani. Kami mohon kesempatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik,” imbuhnya.

Terkait dengan modul atau tema Panen dan Pascapanen yang diikuti oleh peserta dari Kabupaten Musi Banyuasin dan Muara Enim, Direktur AKPY STIPER, Dr. Sri Gunawan, SP, MP, IPU, menyampaikan secara teknis pelatihan terbagi menjadi lima kelas. Para peserta akan mendapatakan beberapa materi teknis panen dan pascapanen dari para instruktur yang berpangalaman.

“Mulai dari cara memanen sawit yang benar sesuai dengan standar, kriteria buah sawit matang, cara-cara panen, dan alat-alat panen yang digunakan hingga pengiriman buah ke pabrik tidak boleh lebih dari 24 jam karena akan mengurangi kualitas,” jelasnya.

“Supaya para petani betul-betul paham cara memanen yang benar. Jadi, selain tonase tetapi kandungan minyak yang optimum. Itu target yang harus disampaikan kepada para petani. Sehingga petani mendapatkan hasil yang maksimal dan perusahaan juga akan menghasilkan minyak yang optimal,” tambah Sri Gunawan, saat ditemui di lokasi pelatihan.

“Jadi harapan kami dengan pelatihan seperti ini, para petani sawit di Musi Banyuasin dan Muara Enim bisa naik kelas sehingga kesejahteraannya juga akan meningkat,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, Ir. Agus Darwa, M.Si mengatakan program pengembangan SDMPKS melalui pelatihan petani kelapa sawit yaitu program yang sangat bagus untuk peningkatan kompetensi.

“Maka, kami berpesan kepada para peserta, ikuti pelatihan dengan baik. Dengarkan apa yang disampaikan oleh narasumber atau instruktur dan tanyakan apa yang kurang jelas. Sehingga, setelah mengikuti pelatihan ini, para petani akan dapat memahami dan melaksanakan panen dan pascapanen dengan baik dan benar,” katanya.

“Kami juga berharap materi yang sudah didapat selama pelatihan dapat ditularkan atau disampaikan kepada para petani sawit lainnya yang belum punya kesempatan mengikuti pelatihan,” pesan Agus.
Sumber