BERSAMA BPDPKS & DITJENBUN BPI KEMBALI MELATIH 578 PEKEBUN SAWIT SUMSEL

BERSAMA BPDPKS & DITJENBUN BPI KEMBALI MELATIH 578 PEKEBUN SAWIT SUMSEL
Reporter: Dudun |Editor: Edi Sumeks

Direktur Utama BEST PLANTER INDONESIA (BPI)Ir. Heri DB, MM dalam sambutannya  mengucapkan terimakasih kepada BPDPKS & DITJENBUN atas kepercayaan yang diberikan untuk melatih pekebun sawit Sumsel selama 3 tahun berturut-turut, demikian juga kepada Disbun propinsi dan Disbun Kabupaten serta lembaga tekait Heri DB atas nama manajemen BPI menyampaikan ucapan terimakasih atas segala dukungannya sehingga program pelatihan SDM bagi para pekebun  sawit dapat  terselenggara dengan baik.

Tahun 2024 peserta pelatihan terdiri dari para pekebun sawit dari berbagai koperasi yang ada di Kab. Muba, Kab. OKI, Kab. Muara Enim dan Kab. Lahat sebanyak 578 orang.

Kepala Dinas Perkebunan Propinsi Ir. Agus Darwa, M.Si yang membuka acara pelatihan berpesan agar seluruh peserta terpilih bersyukur karena mendapat kesempatan dari sebagian besar pekebun yang saat ini belum mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan.

Pelatihanbudidaya ini sangat penting bagi pekebun dalam upaya meningkatkan produktifitas. Kebun sawit Sumsel menempati urutan ke-3  terluas  di Sumatera, dimana sebagian besar berada di Kabupaten Muba dan OKI. Para pekebun sawit juga  merupakan bagian dari bela negara, karena bekerja terkait penyediaan pangan nasional, demikian Agus Darwa mempertegas penjelasannya.

Eva Lizarmi, SP mewakili Direktur Perlindungan Perkebunan mengapresiasi kinerja BPI sebagai Lembaga pelatihan sawit selama ini yang kini kembali mendapat penunjukkan dari BPDPKS sebagai provider pelatihan pekebun sawit di Sumsel. Evaluasi akan terus dilakukan agar provider semakin baik kualitas nya, demikian juga materi pelatihan akan di upgrade agar lebih memenuhi kebutuhan di lapangan.

Dr. M. Apuk Ismane, S.Pi, M.Si mewakili Kapuslatan BPPSDMP dalam sambutannya menyampaikan bahwa dari 18 provider yang mengurus ijin pendaftaran ke Puslatan BPPSDMP, yang dinyatakan lolos verifikasi dan dinyatakan memenuhi syarat adalah sebanyak 15 provider termasuk BPI yang dinilai profesional dalam penyelenggaraan pelatihan. Ismane juga berharap agar peserta pelatihan menjadi pekebun profesional yang akan menularkan ilmu yang diperoleh kepada kelompok pekebun disekitarnya. 

Kepala Dinas Perkebunan MUBA Akhmad Toyibir S.STP, MM dalam sambutannya menyampaikan bahwa Rekomtek dan realisasi tanam PSR sudah terlaksana +/- 19.000 Ha, dimana 10.000 Ha diantaranya sudah memasuki usia panen dengan produktifitas sudah memenuhi standar yaitu +/- 1,9 Ton per Ha per bulan.

Heri DB dalam kesempatan yang sama memuji Sumsel sebagai juara PSR nasional karena telah mencapai luasan tanam tertinggi yaitu hampir 70.000 Ha, namun sebagai praktisi sekaligus pemimpin lembaga pelatihan sawit BPI, Heri DB memberi tantangan agar Sumsel tidak hanya juara luas tanam tapi harus bisa menjadi juara nasional pencapaian produktifitas yang saat ini rata-rata produktifitas sawit nasional masih rendah yaitu 2,5 – 3,5 ton CPO per Ha.

Peluang kenaikan menjadi minimal 5-6 ton CPO per Ha sangat mungkin apabila pekebun dapat memenuhi syarat antara lain 1) Bibit Unggul , dimana ini sudah pasti sudah dilakukan bagi yang mengikuti program PSR 2) Menjaga populasi minimal 136 pokok per Ha dengan cara antisipatif terhadap serangan Busuk Pangkal Batang oleh Ganoderma 3) Memenuhi kebutuhan pupuk tanaman dimana salah satunya agar menyisihkan min 200 rupiah per kg TBS yang dijual, sehingga dalam satu tahun akan mempunyai cadangan dana pupuk minimal 5 jt rupiah, sehingga kekurangan dana pupuk yang akan dipinjam dari bank tidak lagi terlalu besar. Heri DB menutup sambutannya dengan pesan bahwa para pekebun yang kebun nya sudah masuk generasi II sebaiknya tidak lagi memiliki hutang agar pekebun tidak pusing dengan hutang.Palembang, 23 April 2024. (Adv/iol)

Sumber