Program Penelitian dan Pengembangan

Sebagai penggerak ekonomi nasional, industri sawit Indonesia diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian target pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs).

Program Penelitian dan Pengembangan

Sebagai penggerak ekonomi nasional, industri sawit Indonesia diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian target pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals, SDGs), diantaranya adalah pengentasan kemiskinan, perkebunan dan industri sawit yang berkelanjutan dengan indikator lingkungan, sosial, dan ekonomi, sebagaimana yang ditetapkan oleh standar ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan Indonesia Bioenergy Sustainability Indicators (IBSI) yang merupakan bentuk nyata kontribusi industri sawit dalam kerangka pencapaian SDGs.

Dalam upaya mencapai target pembangunan berkelanjutan tersebut, industri sawit nasional perlu mendapat dukungan riset yang terencana, terstruktur, dan terintegrasi lintas bidang. Penerapan proses budidaya, pengolahan sawit, pengembangan produk, dan pengelolaan lingkungan yang didasarkan kepada hasil-hasil riset akan berdampak kepada efektivitas dan efisiensi penggunaan input produksi, yang selanjutnya akan bermuara kepada peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya. Dalam pelaksanaannya, riset sawit diarahkan untuk memberikan jawaban atas tantangan yang dihadapi oleh industri sawit nasional, baik tantangan internal maupun eksternal

Secara garis besar, tantangan internal yang dihadapi oleh industri sawit Indonesia hingga tahun 2030 mendatang, antara lain: (i) upaya peningkatan produktivitas sawit nasional dengan target 5 ton CPO/ha/tahun, (ii) peningkatan nilai tambah, substitusi produk kimia berbasis minyak bumi, pemanfaatan limbah/produk samping, dan efisiensi produksi, (iii) permasalahan ketersediaan dan peningkatan alokasi biaya untuk tenaga kerja perkebunan, (iv) stabilitas harga sawit, (v) implementasi kebijakan moratorium pembukaan lahan baru perkebunan sawit, (vi) dinamika dan anomali iklim, dan (vii) aspek kelembagaan untuk petani swadaya. Sementara itu, tantangan yang berasal dari luar (eksternal) mencakup: (i) meningkatnya tuntutan akan produk sawit dan turunannya yang ramah lingkungan dan mampu telusur (traceability), (ii) trade barrier pada perdagangan minyak nabati global dengan isu kesehatan, keamanan pangan, dan keberlanjutan, (iii) semakin gencarnya kampanye negatif  terhadap industri sawit nasional, khususnya dari lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Strategi dan prioritas riset sawit untuk menjawab permasalahan dan tantangan yang dihadapi industri sawit nasional dirumuskan dalam bentuk peta jalan (roadmap), yang disusun atas 7 (tujuh) bidang, yaitu bidang budidaya, pascapanen dan pengolahan, pangan dan kesehatan, bioenergi, oleokimia dan biomaterial, lingkungan, serta sosial ekonomi, bisnis dan manajemen, pasar dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hasil-hasil riset berupa produk dan paket teknologi (DED/detail engineering design, tools kits, prototipe), metode/teknik, pemodelan, HKI, usulan kebijakan, publikasi dan rekomendasi riset dari setiap bidang diharapkan dapat disampaikan dan diimplementasikan oleh para pemangku kepentingan.

Gambar 1. Kerangka kerja roadmap riset sawit[/caption]

Peranan riset dalam berbagai aspek akan semakin meningkat di masa mendatang sejalan dengan persaingan global yang semakin ketat. Intensifikasi kegiatan riset di bidang kelapa sawit penting kiranya dilakukan secara komprehensif dan hasilnya dipublikasikan secara internasional.

Melalui penyaluran dana untuk litbang, akan digali informasi komprehensif kebutuhan perkebunan dan industri kelapa sawit terkait riset untuk mengokohkan strategi pengembangan industri sawit dari hulu hingga hilir.  Pemanfaatan hasil litbang produk turunan sawit yang nilai tambahnya lebih tinggi akan mendorong hilirisasi industri sawit di Indonesia untuk semakin berkembang.

Sampai dengan tahun 2017, BPDP Sawit telah membiayai 110 penelitian dibidang budidaya/lahan/tanah, biomaterial, bioenergi, pangan/kesehatan, lingkungan, pengolahan limbah, social ekonomi/manajemen/ICT. Melibatkan 24 Lembaga Penelitian dari Perguruan Tinggi dan 13 non Perguruan Tinggi, 271 Peneliti Senior, 146 Mahasiswa dan telah menghasilkan 3 publikasi buku 11 Paten yang telah didaftarkan, dan 101 publikasi ilmiah di jurnal nasional dan internasional.