DMSI Gandeng Perusahaan India Kembangkan Sawit Berkelanjutan

DEWAN Minyak Sawit Indonesia (DMSI) bekerja sama dengan perusahaan India mengembangkan produk kelapa sawit berkelanjutan Indonesia. Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama tersebut ditandatangani di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (16/7/2018). DMSI Gandeng Perusahaan India Kembangkan Sawit Berkelanjutan Kerja sama tersebut dilakukan antara DMSI dengan Solvent Extractors Association (SEA), sebuah kelompok perusahaan di bidang pengolahan produk pertanian di India, dan Solidaridad Network Asia Limited (SNAL), sebuah perusahaan pendukung bagi produsen dan pengembang pasar serta jaringan berkelanjutan di sektor pertanian, pengentasan kemiskinan, sanitasi, dan air bersih yang berbasis di India. MoU ini menegaskan keberadaan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan India National Palm Oil Sustainability Framework (IPOS) sebagai kerangka keberlanjutan dalam produksi minyak sawit dan perdagangan antara kedua negara.

DMSI Gandeng Perusahaan India Kembangkan Sawit Berkelanjutan

DEWAN Minyak Sawit Indonesia (DMSI) bekerja sama dengan perusahaan India mengembangkan produk kelapa sawit berkelanjutan Indonesia. Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama tersebut ditandatangani di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (16/7/2018).

DMSI Gandeng Perusahaan India Kembangkan Sawit Berkelanjutan

Kerja sama tersebut dilakukan antara DMSI dengan Solvent Extractors Association (SEA), sebuah kelompok perusahaan di bidang pengolahan produk pertanian di India, dan Solidaridad Network Asia Limited (SNAL), sebuah perusahaan pendukung bagi produsen dan pengembang pasar serta jaringan berkelanjutan di sektor pertanian, pengentasan kemiskinan, sanitasi, dan air bersih yang berbasis di India.

MoU ini menegaskan keberadaan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan India National Palm Oil Sustainability Framework (IPOS) sebagai kerangka keberlanjutan dalam produksi minyak sawit dan perdagangan antara kedua negara. Selain itu, kerja sama ini juga akan membuka jalan bagi pengembangan perdagangan minyak sawit yang berkelanjutan dalam jangka panjang di kawasan Asia.

“Saya yakin bahwa sinergi antara ISPO dan IPOS akan meningkatkan kesiapan menghadapi permintaan pasar di masa depan, dan memenuhi komitmen nasional terhadap produksi dan perdagangan kelapa sawit yang berkelanjutan,” tutur Presiden Solvent Extractors Association (SEA) India, Atul Chaturverdi, dalam keterangan tertulis, (16/7/2018).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution berharap kerjasama antara SEA, DMSI, dan SNAL akan memperkuat hubungan Indonesia dan India di bidang pertumbuhan minyak nabati dan turunannya. “Kolaborasi ini akan berlanjut lama dan menjadi solusi menguntungkan bagi kedua negara, yang juga sejalan dengan komitmen pemimpin kedua negara,” ujar Darmin.

``

Selain penandatanganan MoU, kedua belah pihak juga mendiskusikan sejumlah isu yang berkaitan dengan masalah perdagangan minyak sawit Indonesia-India, sinergi Kerangka Keberlanjutan ISPO dengan IPOS, serta pengembangan roadmap kerja sama ke depannya.

India saat ini tercatat sebagai salah satu importir sawit terbanyak dari Indonesia. Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), pada 2017, ekspor produk sawit Indonesia ke India meningkat hingga 32%. Namun, sejak awal tahun 2018, ekspor ke India tercatat menurun hingga 50%, terutama sejak India menaikkan tarif bea masuk yang tinggi untuk minyak sawit.

Selain itu, penurunan juga dipengaruhi dampak perang dagang antara China dan AS yang memicu membeludaknya pasokan minyak kedelai. Pada Mei 2018, India mencatatkan penurunan impor CPO dan turunannya sebesar 31% atau 346,28 ribu ton turun merosot menjadi 240,16 ribu ton.

Delegasi India direncakan akan berkunjung ke Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat untuk bertemu dengan pemerintah daerah setempat dan mengunjungi lokasi pemberdayaan petani kelapa sawit mandiri Solidaridad dan Keling Kumang Group.  ***