CPOPC Layangkan Protes kepada Kraft Heinz Company Terkait Informasi Sesat Mengenai Sawit
JAKARTA—Sekretariat Council of Palm Oil Producing Countries (Sekretariat CPOPC) melayangkan surat protes kepada Kraft Heinz Company atas kampanye negatif yang menyesatkan mengenai kelapa sawit.
Surat yang disampaikan pada 4 Agustus 2020 tersebut disampaikan untuk merespons penggunaan slogan “palm oil free” dan pesan diskriminatif pada produk hazelnut butter dari Kraft di Kanada. Sekretariat CPOPC berpendapat strategi pemasaran dengan memboikot kelapa sawit dan penyampaian informasi yang salah kepada konsumen telah mengabaikan upaya bersama untuk memproduksi dan menggunakan minyak sawit yang sehat, berkualitas, dan berkelanjutan.
Upaya pemboikotan tersebut bisa membingungkan konsumen dan merugikan jutaan masyarakat di dunia yang bekerja dalam rantai pasok sawit termasuk jutaan petani kecil yang bekerja keras menerapkan sawit berkelanjutan dan berupaya keluar dari kemiskinan.
Sebagai anggota Roundtable for Sustainable Palm Oil (RSPO), Kraft Heinz Company sepatutnya berada di garis depan untuk mempromosikan produksi dan penggunaan sawit berkelanjutan.
Sekretariat CPOPC berpandangan Kraft Heinz Company telah menerapkan standar ganda karena di satu sisi mendorong petani untuk menerapkan kriteria keberlanjutan, sementara di sisi lain memboikot produk yang mereka hasilkan.
Sebagai anggota RSPO, Kraft Heinz Company sepatutnya memperhatikan studi ilmiah yang bertentangan dengan klaim mereka di Kanada. The Kraft Heinz Company juga pasti mengetahui bahwa sawit tidak memiliki dampak buruk terhadap kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat.
Di planet dengan sumber yang terbatas dan jumlah penduduk yang banyak, sawit telah menjadi sumber nutrisi yang memberikan keseimbangan terbaik antara kalori dan keberlanjutan. Kalangan LSM internasional sependapat bahwa satu-satunya alternatif untuk sawit adalah sawit berkelanjutan.
Dari semua itu, penerapan sawit berkelanjutan dan bersertifikat merupakan cara untuk melindungi lingkungan dan keanekaragaman hayati. Indonesia dan Malaysia, yang merupakan produsen sawit terbesar, telah mewajibkan penerapan sertifikasi tersebut.
Sekretariat CPOPC tidak meminta Kraft Heinz Company untuk menggunakan kembali sawit pada produk mereka tetapi berharap untuk mencabut kampanye menyesatkan yang menggunakan slogan “palm oil free”. Sekretariat CPOPC meminta perusahaan untuk memperhatikan sensitivitas sawit di negara produsen sawit dan aspek keberlanjutan global serta lingkungan, mengingat produk perusahaan digunakan dan dijual secara luas di Indonesia dan Malaysia, bahkan Kraft Heinz Company memiliki kantor perwakilan di Jakarta dan Kuala Lumpur.
Sekretariat CPOPC mengajak Kraft Heinz Company tidak hanya untuk menghormati konsumen dan martabat jutaan orang yang bekerja di rantai pasok sawit, tetapi juga mempertimbangkan kerjasama untuk meningkatkan aspek keberlanjutan, termasuk tindakan nyata untuk menyelamatkan orangutan. ***