Wapres: Biodiesel Bisa Dukung Pencapaian Listrik 100 Ribu MW
WAKIL Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan pemerintah saat ini tengah memacu pencapaian ketersediaan listrik hingga 100 ribu megawatt hingga 2025 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satunya, dengan mendorong penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar biodiesel dari sawit. Untuk itu Wapres berharap pemenuhan kebutuhan energi itu dilakukan Kementerian ESDM dengan membuat aturan tentang energi.
WAKIL Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan pemerintah saat ini tengah memacu pencapaian ketersediaan listrik hingga 100 ribu megawatt hingga 2025 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satunya, dengan mendorong penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar biodiesel dari sawit.
Untuk itu Wapres berharap pemenuhan kebutuhan energi itu dilakukan Kementerian ESDM dengan membuat aturan tentang energi. “Kita punya perkebunan kelapa sawit 15 juta hektar atau yang terbesar di dunia,” kata Wapres saat membuka acara The 7th IndoEBTKE ConEx 2018 di Balai Kartini, Jakarta (29/8/2018).
Dari jumlah tersebut, menurut Wapres, listrik yang berasal dari bioenergi yang terbarukan ditargetkan mencapai sekitar 23 persen atau berarti 23 ribu megawatt. Namun hingga tahun 2018 ini ketersediaan energi listrik dari bioenergi, baru sekitar 9.000 ribu megawatt.
“Berarti, guna memenuhi kebutuhan tersebut kita harus mengejar sekitar 14 ribu megawatt listrik dari energi terbarukan. Hingga 2025 nanti, berarti kita harus mengejar target 2.000 ribu megawatt listrik setiap tahunnya dari energi terbarukan,” tegasnya.
Menurut Jusuf Kalla, jika target penambahan 2.000 mega watt dari bio energi itu tak terpenuhi, maka pemerintah bisa dianggap melanggar aturannya sendiri. Pasalnya kebutuhan energi masyarakat di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. ***