Uni Eropa Siap Perkuat Sawit Berkelanjutan

UNI EROPA menyatakan siap bekerja sama dengan Indonesia dalam rangka  memperkuat dan mempromosikan skema-skema sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan Indonesia. Dalam pernyataan persnya, (20/9/2018), Uni Eropa berpandangan, solusi penerapan sawit berkelanjutan di masa mendatang jangan sampai membebani pemberian sertifikasi kepada petani kecil. Pendekatan pemberian sertifikat kepada kelompok dan lahan perlu dipertimbangkan. Uni Eropa menyatakan tidak menuntut diberlakukannya prinsip keberlanjutan terhadap komoditas tertentu, sebaliknya berkomitmen untuk melakukan pendekatan berkelanjutan pada semua komoditas yang berpotensi sebagai pemicu deforestasi (misalnya kedelai, daging sapi, coklat, kopi, kayu, dll). Dalam pernyataan tersebut, Uni Eropa juga mengklaim bahwa pihaknya tidak pernah menerapkan hambatan perdagangan atau aturan diskriminatif terhadap sawit.

Uni Eropa Siap Perkuat Sawit Berkelanjutan

UNI EROPA menyatakan siap bekerja sama dengan Indonesia dalam rangka  memperkuat dan mempromosikan skema-skema sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan Indonesia. Dalam pernyataan persnya, (20/9/2018), Uni Eropa berpandangan, solusi penerapan sawit berkelanjutan di masa mendatang jangan sampai membebani pemberian sertifikasi kepada petani kecil. Pendekatan pemberian sertifikat kepada kelompok dan lahan perlu dipertimbangkan. Uni Eropa menyatakan tidak menuntut diberlakukannya prinsip keberlanjutan terhadap komoditas tertentu, sebaliknya berkomitmen untuk melakukan pendekatan berkelanjutan pada semua komoditas yang berpotensi sebagai pemicu deforestasi (misalnya kedelai, daging sapi, coklat, kopi, kayu, dll). Dalam pernyataan tersebut, Uni Eropa juga mengklaim bahwa pihaknya tidak pernah menerapkan hambatan perdagangan atau aturan diskriminatif terhadap sawit. Bahkan tarif bea masuk yang dikenakan sebesar 0-10,9% terbilang rendah dibandingkan yang diterapkan negara lain. Impor sawit dari Indonesia mencapai lebih dari 2,4 miliar euro per tahun, pada 2017 naik 27% dibandingkan 2016. Selama tujuh bulan dalam 2018, angka impor kembali mencapai kisaran 2 juta ton. Sedangkan selama lima tahun, impor sawit dari Indonesia relatif stabil rata-rata mencapai 3,6 juta ton senilai 2,3 miliar euro per tahun. Pangsa pasar sawit Indonesia di Uni Eropa mencapai sekitar 49%. Uni Eropa juga mengklaim kampanye “bebas dari kelapa sawit” yang sering digaungkan di Uni Eropa merupakan ekspresi kepedulian konsumen dan produsen terhadap lingkungan. ***