BPDP Raih Penghargaan “Kelembagaan dan Pelayanan Terbaik Bagi Sektor Sawit” pada Ajang SIEXPO 2025

Pekanbaru – Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) meraih penghargaan SIEXPO Award 2025 untuk kategori “Kelembagaan dan Pelayanan Terbaik Bagi Sektor Sawit” pada ajang Sawit Indonesia Expo dan Conference (SIEXPO) 2025 yang diselenggarakan di Pekanbaru Convention and Exhibition (SKA-COEX), Riau (07/08/25).
Pameran Sawit Indonesia Expo dan Conference (SIEXPO) 2025 digelar pada tanggal 7 s.d. 9 Agustus 2025 di Pekanbaru, Provinsi Riau, mengusung tema “Inovasi dan Teknologi Produk Sawit Bernilai Tambah untuk Indonesia Emas 2045.” Acara yang didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) ini dirangkaikan dengan Pekan UKMK Sawit Nusantara dan menjadi bagian dari rangkaian HUT ke-68 Provinsi Riau.
Penghargaan kepada BPDP diterima langsung oleh Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Umum sekaligus Plt. Direktur Hukum dan Kerja Sama, Zaid Burhan Ibrahim mewakili Direktur Utama BPDP Eddy Abdurrachman.
BPDP dinilai sebagai lembaga dengan komitmen kuat dalam memberikan pelayanan terbaik kepada industri dan perkebunan sawit dalam rangka mewujudkan keberlanjutan sektor sawit. Penilaian penghargaan dilakukan oleh tim independen yang dipimpin oleh Ketua Dewan Pengarah SIEXPO 2025.
Zaid Burhan Ibrahim dalam paparannya menyampaikan BPDP terus meningkatkan layanannya dalam melaksanakan program-program BPDP. Program dukungan BPDP terhadap sektor perkebunan meliputi Peremajaan Perkebunan, Sarana dan Prasarana Perkebunan, Pengembangan Sumber Daya Perkebunan, Penelitian dan Pengembangan, Promosi Perkebunan, serta Pemenuhan Kebutuhan Pangan, Hilirisasi, dan Penyediaan Bahan Bakar Nabati.
“Berdasarkan Perpres 132 Tahun 2024, mengacu pada keberhasilan di sektor komoditas Kelapa Sawit, BPDP mendapatkan mandat baru pengelolaan dana tiga komoditas yakni Kelapa Sawit, Kelapa dan Kakao,” kata Zaid Burhan.
Zaid Burhan Ibrahim menyampaikan pula apresiasi BPDP atas perhelatan SIEXPO 2025 karena ajang ini memberikan output dan dampak langsung bagi perkembangan dan promosi sektor kelapa sawit, baik untuk industri, perkebunan serta UMKM kelapa sawit.
“Untuk pemberdayaan UMKM, BPDP memberikan dukungan dalam bentuk Riset dan Inovasi Produk, Inkubasi dan Sosialisasi, Workshop Pengembangan Kapasitas Pelaku UMKM, Workshop Teknis Manajerial, dan Promosi produk UMKM sawit,” ungkap Zaid Burhan.
Ketua Pelaksana SIEXPO 2025, Qayuum Amri, dalam keterangan persnya menyampaikan bahwa SIEXPO tahun ini mencerminkan komitmen kuat dalam mendukung program prioritas pemerintah, khususnya Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi dan meratakan kesejahteraan hingga ke daerah.
“Kami ingin SIEXPO menjadi ruang inklusif. Stand pameran tidak dipungut biaya untuk pelaku UMKM, koperasi, lembaga pendidikan, pesantren, dan perguruan tinggi. Ini bentuk nyata ikhtiar kami untuk membesarkan yang kecil, memperkuat yang menengah, dan mempertahankan yang besar,” ujar Qayuum di hadapan para tamu undangan di Pekanbaru Convention and Exhibition (Ska-Coex), Riau, Kamis (7 Agustus 2025).
Tahun ini, jumlah peserta pameran meningkat signifikan dengan 166 exhibitor dari 110 perusahaan, termasuk peserta dari Malaysia, Singapura, Tiongkok, dan Eropa. Sementara itu, pelaku UMKM yang terlibat naik menjadi 20 peserta. Di hari pertama saja, sekitar 2.500 pengunjung telah hadir dari berbagai latar belakang seperti petani, pelaku industri, koperasi, BUMN, akademisi, hingga mahasiswa. Penyelenggara menargetkan total pengunjung mencapai 10.000 orang dalam tiga hari ke depan.
Dalam sambutan Menteri Koperasi dan UKM RI, Maman Abdurachman, yang diwakili oleh Deputi Bidang Usaha Menengah, Bagus Rahman, disampaikan bahwa SIEXPO merupakan momentum strategis untuk memperkuat hilirisasi sawit yang melibatkan petani dan pelaku UMKM.
“Sejak 2022 saya sudah terlibat di acara ini, dan tahun ini jadi momentum penting bagi kami. Presiden ingin koperasi dan UKM lebih fokus, dan ini adalah bentuk nyata sinergi dari hulu ke hilir. UMKM jangan hanya disebut pelaku, tapi ‘pengusaha’, karena mereka punya kemampuan entrepreneurship yang sama,” ujar Bagus.
Menurutnya, sektor pertanian dan perkebunan, termasuk kelapa sawit, menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, yakni mencapai 40,7 juta orang.
Oleh karena itu, Kementerian UKM yang baru berdiri selama 10 bulan ini sangat serius mendukung acara seperti SIEXPO. Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan produktivitas sawit dan penguatan nilai tambah melalui ekspor produk hilir.
“Luas kebun kita besar, tapi produktivitas masih bisa ditingkatkan. Nilai tambah produk hilir jauh lebih tinggi dibanding ekspor mentah. Kementerian juga ditugaskan mengawasi ekspor, jadi kami punya peran besar dalam memastikan hilirisasi berjalan optimal,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu juga, Gubernur Riau yang diwakili Kepala Dinas Perkebunan Dr. Syahrial Abdi, menyebutkan bahwa sektor sawit menjadi motor utama ekonomi daerah. Provinsi Riau tercatat memiliki perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia, dengan total luas mencapai ±3,4 juta hektare, dan menyumbang sekitar 20% produksi CPO nasional. Kontribusi sektor pertanian dan perkebunan kelapa sawit terhadap PDRB Riau mencapai 27,84%, hanya selisih sedikit dari sektor industri pengolahan yang sebesar 29,29%.
“Dengan potensi yang ada, kita semua harus optimis bahwa target produksi CPO nasional sebesar 100 juta ton per tahun untuk mendukung Indonesia Emas 2045 bukan sekadar angan,” tegas Syahrial.
SIEXPO 2025 tak hanya menjadi ajang promosi produk sawit dan teknologi pendukung, namun juga panggung penting untuk memperkuat ekosistem sawit berkelanjutan yang berbasis kolaborasi, inovasi, dan pemberdayaan dari hulu hingga hilir.
Sawit Indonesia Expo 2025 akan berlangsung selama tiga hari penuh dengan berbagai agenda strategis, termasuk seminar nasional, business matching, pelatihan digitalisasi UMKM, hingga pertunjukan budaya daerah. *** (Anwar/BPDP)