Peremajaan Sawit Rakyat di Kalbar Libatkan 8.042 Pekebun Seluas 18.573 Hektare

Peremajaan Sawit Rakyat di Kalbar Libatkan 8.042 Pekebun Seluas 18.573 Hektare
Dok. Sawit Fest 2021/ Foto: Apriliagoverty/Ilustrasi peremajaan sawit.

PONTIANAK – Pada tahun 2023, program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil direalisasikan seluas 18.573 hektare, melibatkan 8.042 pekebun. Hal ini diungkapkan oleh Erita Fitriani, Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Perlindungan Perkebunan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar.

Dari penjelasannya, wilayah yang terlibat dalam program PSR meliputi Kabupaten Ketapang, Sambas, Bengkayang, Landak, Sanggau, Sekadau, Melawi, dan Kubu Raya. Delapan dari 14 kabupaten atau kota di Kalbar turut serta dalam melaksanakan program ini.

Meski berhasil, realisasi program PSR dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti harga sawit yang masih tinggi dan kendala dalam proses pengurusan surat tanah di bank. Faktor lainnya adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM) tim pendamping untuk verifikasi kelompok di lapangan, serta proses pemetaan kebun dan sinkronisasi data antar lembaga yang masih menjadi hambatan.

Erita Fitriani menyampaikan upaya percepatan melibatkan pertemuan akhir tahun dan Tim Sosialisasi Kegiatan Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun (PKSP) kabupaten. Langkah ini diambil untuk memberikan pendampingan terhadap calon koperasi atau lembaga yang diusulkan serta yang sedang dalam proses rekomendasi.

“Kami juga melakukan komunikasi lebih intensif dengan lembaga terkait proses pelaksanaan PKSP di Provinsi Kalbar,” katanya seperti ditulis Antara, Selasa (9/1/2023).

Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero, menekankan bahwa peremajaan sawit merupakan cara terbaik untuk meningkatkan produktivitas. Menurutnya, program PSR memberikan kesempatan bagi pekebun sawit untuk meningkatkan produksi dengan mengganti bibit yang lebih berkualitas.

Heronimus Hero menyoroti bahwa rendahnya produktivitas sawit petani rakyat tidak hanya disebabkan oleh usia pohon yang sudah tua, tetapi juga kesalahan dalam memilih bibit. Dengan demikian, PSR dianggap sebagai solusi yang efektif untuk meningkatkan produktivitas tanaman sawit di Kalimantan Barat. (T2)

oleh 

Editor: Redaksi InfoSAWIT