Festival Indonesia di Oslo Tampilkan Sawit Berkelanjutan dan Penanganan Gambut

UPAYA Indonesia untuk terus meyakinkan dunia akan nilai strategis dari kelapa sawit terus dilakukan di berbagai negara. Kali ini, pemangku kepentingan di sektor sawit Indonesia menyampaikan paparan kepada publik Norwegia mengenai peran sektor kelapa sawit dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang merupakan agenda besar PBB.

Festival Indonesia di Oslo Tampilkan Sawit Berkelanjutan dan Penanganan Gambut

UPAYA Indonesia untuk terus meyakinkan dunia akan nilai strategis dari kelapa sawit terus dilakukan di berbagai negara. Kali ini, pemangku kepentingan di sektor sawit Indonesia menyampaikan paparan kepada publik Norwegia mengenai peran sektor kelapa sawit dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang merupakan agenda besar PBB.

Paparan antara lain disampaikan oleh Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Dono Boestami dalam sebuah seminar yang digelar pada rangkaian kegiatan Festival Indonesia di Oslo, Norwegia pada 28 Juni 2019.

Festival yang digelar oleh KBRI di Oslo itu menghadirkan seminar bisnis bertema “Sustainable Peat Land and Palm Oil Contribution Toward the Achievement the UN SDGs”. “Sektor kelapa sawit berkontribusi dalam mencapai SDGs di Indonesia. Antara lain, mendukung pengentasan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan, menjamin keamanan energi dengan cara meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan bersih. Kelapa sawit juga mendukung penyediaan dan fortifikasi pangan.”

Begitupun dalam penanganan perubahan iklim, sawit berperan penting dalam pengembangan energi terbarukan dan pengurangan emisi, mendukung moratorium hutan primer, serta mendukung pencegahan kebakaran hutan.

Selain itu, menurut Dono, sawit juga berperan dalam pembangunan ekonomi dan menciptakan jutaan lapangan kerja serta menghemat devisa negara. Bahkan sawit juga turut menghidupkan kemitraan global demi pembangunan berkelanjutan dalam kaitannya dengan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur dasar. 

Menurut Dubes RI untuk Kerajaan Norwegia merangkap Republik Islandia, Todung Mulya Lubis,seminar menitikberatkan pembahasan mengenai produk kelapa sawit dan lahan gambut yang dikelola secara berkelanjutan. Seminar yang diikuti sekitar 200 pengusaha Norwegia itu juga menghadirkan pembicara Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead, Guru Besar IPB Prof. Yanto Santosa, dan Special Advisor for Finance and Deforestation, Rainforest Foundation Norway Vemund Olsen.

Pada sesi lain, tampil sebagai pembicara Ketua Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang, CEO 1st Norway Kristine Vergli Grant-Carlsen, Manager Corporate Communication Nestle Norway Axel Heiberg-Andersen, dan Guru Besar John Cabot University Prof. Pietro Paganini. 

Dalam sambutan Seminar, Penasihat Politik pada Kementerian Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia Marit Vea mengucapkan selamat atas capaian Indonesia dalam menurunkan tingkat tingkat deforestasi dan mewujudkan sawit lestari. Norwegia mendukung upaya-upaya perbaikan terkait hal tersebut di Indonesia.

Seminar juga ditutup dengan temu bisnis untuk membangun jejaring kerja antara pengusaha Indonesia dengan mitra mereka di Norwegia. Festival Indonesia yang akan berlangsung hingga 30 Juni 2019 ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan di Norwegia dan akan menjadi yang terbesar di kawasan Nordik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenalkan keragaman Indonesia kepada masyarakat Norwegia sebagai upaya untuk memperkuat hubungan diplomatik antara kedua negara. (Sumber: KBRI Oslo