BPDPKS Himpun Dana Rp6,4 Triliun Hingga Semester I/2018

DIREKTUR Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Dono Boestami mengungkapkan hingga semester I 2018, BPDPKS berhasil menghimpun dana sebesar Rp6,4 triliun. Sedangkan selama 2017, dana yang dihimpun tercatat mencapai Rp14,2 triliun. Demikian disampaikan Dono dalam Seminar Nasional Sawit Indonesia bertema “Menguatkan Pondasi Kelembagaan BPDPKS untuk Mendukung Sawit Indonesia yang Berkelanjutan, Mengurangi Angka Kemiskinan, dan Mewujudkan Kesejahteraan” di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (20/8/2018).

BPDPKS Himpun Dana Rp6,4 Triliun Hingga Semester I/2018

DIREKTUR Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Dono Boestami mengungkapkan hingga semester I 2018, BPDPKS berhasil menghimpun dana sebesar Rp6,4 triliun. Sedangkan selama 2017, dana yang dihimpun tercatat mencapai Rp14,2 triliun. Demikian disampaikan Dono dalam Seminar Nasional Sawit Indonesia bertema “Menguatkan Pondasi Kelembagaan BPDPKS untuk Mendukung Sawit Indonesia yang Berkelanjutan, Mengurangi Angka Kemiskinan, dan Mewujudkan Kesejahteraan” di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (20/8/2018). Seminar yang menandai tiga tahun berdirinya BPDPKS itu juga menghadirkan Menko Perekonomian Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. “Dari sisi pengembangan dana, pada 2017 BPDPKS membukukan pendapatan dari penempatan dana sebesar Rp505 miliar, sementara sampai dengan semester I/2018 mencapai Rp380 miliar. BPDPKS telah melaksanakan penyaluran dana sebesar Rp10,6 triliun di tahun 2017 dan sebesar Rp4,4 triliun pada semester I/2018,” ujar Dono. Ia juga mengungkapkan, selain melaksanakan fungsi penghimpunan dana, BPDPKS juga menjalankan fungsinya mengembangkan sawit berkelanjutan. Antara lain dengan melakukan peremajaan (replanting) perkebunan kelapa sawit rakyat.  Hingga akhir semester I/2018, BPDPKS telah menyalurkan dana peremajaan kepada 5.384 pekebun untuk luasan lahan 12.063 hektar dengan nilai mencapai lebih dari Rp288 miliar. Untuk meningkatkan efektivitas program peremajaan, BPDPKS bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, dan Kemenko Perekonomian juga melakukan penyempurnaan aturan agar penyaluran dana bisa dilakukan dengan lebih cepat tanpa mengurangi akuntabilitas. Di samping itu, BPDKS juga melakukan pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit. Sejak 2016 hingga semester I/2018, BPDPKS telah melakukan pelatihan kepada 4.529 orang petani, 813 anak petani, 930 guru SMK perkebunan, dan 540 anggota koperasi. Dalam periode yang sama juga telah disalurkan beasiswa afirmasi bagi para anak pekebun rakyat sebanyak 720 orang untuk mengikuti pendidikan diploma perkelapasawitan. Tujuan dari kegiatan ini adalah menghasilkan tenaga perkebunan yang kompeten dalam penerapan tata kelola pertanian. Untuk mendukung penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit, BPDPKS turut mendanai 115 riset di sepanjang 2016 hingga semester I/2018 yang dilakukan oleh 37 universitas/lembaga riset, yang melibatkan 127 peneliti senior dan 146 peneliti muda. Sepanjang periode tersebut telah dihasilkan 101 publikasi ilmiah, 11 paten, dan 3 buku. Bidang-bidang riset yang didanai tidak terbatas pada sisi hulu namun juga hilir, dari teknologi tepat guna sampai dengan pemanfaatan teknologi informasi. Beberapa riset unggulan yang didanai antara lain pembuatan bioplastik berbahan tandan kosong sawit, pengolahan kayu sawit, dan pembuatan surfaktan berbahan sawit untuk pemadam kebakaran. Promosi perkebunan kelapa sawit juga telah dilaksanakan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Titik berat promosi di dalam negeri adalah kampanye positif sawit untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, termasuk generasi milenial. “Sementara fokus promosi di luar negeri lebih untuk meningkatkan citra nilai, dan memperluas pasar kelapa sawit dengan melibatkan asosiasi pelaku usaha perkebunan dan Kementerian Perdagangan,” tandas Dono. ***