BPDP Kolaborasi dengan Asosiasi Samade Gelar Workshop Ekonomi Hijau dan Transfer Soft Skill di Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi Rohil

Bagansiapiapi - Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden tentang ekonomi hijau, asosiasi Sawitku Masadepanku (SAMADE) dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) menggelar workshop dan transfer soft skill serta manajemen wirausaha bagi masyarakat binaan Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi Kab. Rokan Hilir (Rohil), Jumat (31/1/25).
Workshop yang diikuti sebanyak 100 orang peserta warga binaan Lapas ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Rohil H Sulaiman Azhar SS MH ditandai dengan pemukulan gong, turut hadir Wakil Bupati terpilih Jhony Charles BBA MBA, Anggota DPR RI Komisi x Hj Karmila Sari SKom MM secara daring, Kepala Divisi UKMK BPDP, Forkompimda Rohil, Ketua Asosiasi Samade, Dirut CV Tamadun dan sejumlah kepala OPD.
Kepala Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan, Helmi Muhansah mengapresiasi terlaksananya kegiatan ini, sesuai dengan target pak Presiden Prabowo yaitu 08, artinya taraf ekonomi Indonesia naik 8 persen. Maka melalui UMKM ini nanti diharapkan mampu mendongkrak perekonomian.
Dirut CV Rumah Tamadun, Hendra Dermawan SPd MM (Cand) selaku ketua panitia mengatakan, bahwa dirinya terpaut hati untuk memberikan pembinaan kepada warga binaan Lapas. Karena sebelumnya CV Rumah Tamadun telah melakukan MoU dengan Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi.
"Kita berpesan, mudah-mudahan Rohil semakin maju ke depannya. Harapan kita untuk kedepannya terutama di UMKM nanti ada kegiatan pengolahan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi terus membuat teh dari daun sawit sebagai praktisi," kata Hendra.
Pada kegiatan ini dilakukan penandatanganan MoU antara Samade, Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi, dan Bank Jatah (Minyak Jelantah), disaksikan oleh Kepala Divisi UKMK BPDP. MoU ini dalam rangka pemanfaatan minyak jelantah limbah dari Lapas IIA Bagansiapiapi menjadi produk UMKM sabun dan lilin aromaterapi, yang akan diproduksi oleh warga binaan.
Ketua DPP Samade Tolen Ketaren mengatakan bahwa salah satu limbah dari kelapa sawit adalah minyak jelantah yang dapat diolah menjadi nilai rupiah. Sekarang sudah banyak limbah sawit yang diolah menjadi produk ekonomis baik itu lidi, jangkos dan sebagainya dapat diolah.
"Kita tidak melihat dan memperhatikan sawitnya saja, namun juga limbahnya sehingga bernilai ekonomis," kata Tolen.
"Samade pernah membuat jangkos bisa menjadi arang dan dapat digunakan untuk memasak, kemudian membuat lilin dan sabun dari daun kelapa sawit. Sehingga, begitu warga binaan keluar sudah memiliki ilmu dan dapat dikembangkan nantinya," sebut Tolen
Tolen berharap kepada pemerintah daerah, kiranya nanti ada satu desa yang menjadi pilot projek menjadi percontohan, bukan hanya kebun namun juga UMKM nya, yaitu desa UMKM kelapa sawit.
Kalapas Kelas IIA Bagansiapiapi, Ika Prihadi Nusantara SSos MM menyebutkan, ini merupakan suatu kebanggaan baginya. "Mari kita bersama-sama membangun Rohil menjadi hebat. Saya yakin Pemda Rohil mampu mempersiapkan masa depan yang baik bagi masyarakat binaan," kata Ika Prihadi.
Secara daring, Anggota DPR RI, DR Hj Karmila Sari SKom MM, banyak potensi di Rokan Hilir yang perlu digali, sebagaimana Komisi X yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga. Maka, asta cita pak Prabowo harus dilanjutkan dan capai dengan cara bekerjasama. "Yang kita lakukan secara terus menerus harus memberikan pembinaan dengan bahan potensi kelapa sawit ini, karena potensinya sangat besar," kata Karmila.
Lebih lanjut dipaparkan Karmila, ke depan jangan hanya dengan minyak jelantah, namun juga perlu dilakukan MoU dengan perusahaan agar masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan bahan baku limbah sawit.
"Ekonomi hijau ini bisa meningkatkan lapangan kerja, sehingga menyerap tenaga kerja. Upaya pengembangan UMKM seperti ini adalah alternatif membuka lapangan kerja," sebutnya.
"Mari kita berkolaborasi dan bergandengan tangan untuk memberikan pelatihan dan pembinaan terhadap masyarakat binaan Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi," katanya.
Terakhir Wakil Bupati terpilih selaku Keynote Speaker, Jhony Charles BBA MBA, menyampaikan bahwa ada tiga untuk sukses dalam berwirausaha yaitu pertama perbaiki manajemen nya dulu, kedua marketing dan ketiga finance.
"Ke depan, bagaimana perbankan berpartisipasi 100 persen terhadap UMKM Rohil, khususnya Bank Rohil. Bayangkan jika Bank Rohil bisa membantu UMKM, Bumdes dan sebagainya. UMKM ini hanya butuh permodalan. Gunakan Indomaret dan Alfamart sebagai pintu marketing kita, yaitu letakkan produk UMKM kita di rak mereka," tutup pria yang akrab disapa JC ini. *** (Anwar, BPDP)