Trade Expo Indonesia 2018 Promosikan Produk Kelapa Sawit

PEMERINTAH akan menggelar Trade Expo Indonesia (TEI) 2008 pada 24-28 Oktober 2018 untuk mempromosikan produk perdagangan Indonesia, salah satunya produk kelapa sawit dan turunannya. Acara yang digelar Kementerian Perdagangan dan didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) akan dilangsungkan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Tangerang Banten. Diperkirakan lebih dari 28 ribu pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri akan menghadiri gelaran ini. `Kita ingin men-declare Indonesia penghasil produk (kelapa sawit) yang berdaya saing dan bekerja sama dalam mengerjakan bisnis produknya di kancah perdagangan global,` ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Arlinda Imbang Jaya, saat ditemui di ICE BSD City, Rabu (19/9/2018) sebagaimana dikutip Kumparan. Direktur Kemitraan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Tulus Budhianto berharap gelaran TEI 2018 mampu menumbuhkan citra positif bagi produk kelapa sawit Indonesia di kancah global.

Trade Expo Indonesia 2018 Promosikan Produk Kelapa Sawit
PEMERINTAH akan menggelar Trade Expo Indonesia (TEI) 2008 pada 24-28 Oktober 2018 untuk mempromosikan produk perdagangan Indonesia, salah satunya produk kelapa sawit dan turunannya. Acara yang digelar Kementerian Perdagangan dan didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) akan dilangsungkan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Tangerang Banten. Diperkirakan lebih dari 28 ribu pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri akan menghadiri gelaran ini. `Kita ingin men-declare Indonesia penghasil produk (kelapa sawit) yang berdaya saing dan bekerja sama dalam mengerjakan bisnis produknya di kancah perdagangan global,` ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Arlinda Imbang Jaya, saat ditemui di ICE BSD City, Rabu (19/9/2018) sebagaimana dikutip Kumparan. Direktur Kemitraan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Tulus Budhianto berharap gelaran TEI 2018 mampu menumbuhkan citra positif bagi produk kelapa sawit Indonesia di kancah global. Hal ini dilakukan untuk meredam kampanye hitam (black campaign) yang dilakukan oleh banyak negara, khususnya Uni Eropa. `Selain menjadi ajang promosi, TEI 2018 juga diharapkan bisa memberi informasi kepada masyarakat juga pengusaha yang akan datang bahwa kelapa sawit Indonesia dikelola secara sustainable, tidak akan kalah bersaing dengan negara lain,` ujar Tulus. Pada TEI 2017 lalu, transaksi minyak kelapa sawit mencapai US$69,58 juta, atau tertinggi ke lima setelah transaksi batu bara sebesar US$1,41 miliar, kopi US$91,62 juta, essential oil US$80,43 juta serta makanan dan minuman US$78,61 juta. ***