15.700 Ha Perkebunan Sawit di Jambi Diremajakan
Sebanyak 15.700 hektare perkebunan sawit rakyat di Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi diremajakan (replanting). Perkebunan tersebut merupakan milik pekebun yang sudah tidak lagi produktif dan berusia lebih dari 25 tahun. Kementerian Pertanian, dalam keterangan persnya (12/9/2018), menyebutkan secara total, di Jambi terdapat 789.000 hektare lahan sawit dan sebanyak 578.000 hektare di antaranya merupakan perkebunan sawit rakyat.
Sebanyak 15.700 hektare perkebunan sawit rakyat di Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi diremajakan (replanting). Perkebunan tersebut merupakan milik pekebun yang sudah tidak lagi produktif dan berusia lebih dari 25 tahun. Kementerian Pertanian, dalam keterangan persnya (12/9/2018), menyebutkan secara total, di Jambi terdapat 789.000 hektare lahan sawit dan sebanyak 578.000 hektare di antaranya merupakan perkebunan sawit rakyat. Dari jumlah tersebut sebanyak 63.000 hektare perlu diremajakan dan untuk 2018 peremajaan ditargetkan mencakup perkebunan seluas 20.000 hektare. Namun demikian, dari 20.000 hektare itu, baru seluas 15.700 hektare perkebunan yang siap diremajakan. Secara nasional terdapat 14,03 juta hektare lahan sawit di Indonesia, dengan luas lahan sawit rakyat 5,61 juta hektare, dan 2,4 juta hektare di antaranya perlu diremajakan. “Tindakan peremajaan ini sangat penting dilakukan untuk menjaga produktivitas sawit, dan yang terpenting untuk keberlangsungan pendapatan petani di masa depan,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Jambi menjadi salah satu provinsi yang menerima dana bantuan replanting dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Setiap hektare lahan yang diremajakan mendapat bantuan Rp25 juta dari BPDPKS dan sisanya didanai kredit perbankan. Selain Jambi, tahun 2018, peremajaan ditargetkan menjangkau 185.000 ha di 20 provinsi dan 75 kabupaten. Kebutuhan benih diprediksi bisa mencapai 27,7 juta batang yang dipasok dari 17 industri benih nasional. ***