Sawit Indonesia Tegaskan Daya Saing Global, Generasi Muda Didorong Jadi Garda Depan

Ungaran, Jawa Tengah – 17 September 2025, Industri kelapa sawit kembali ditegaskan sebagai yang paling tangguh di dunia. Hal ini disampaikan Ir. Putu Juli Ardika, MA, Dewan Pengawas Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) sekaligus Plt. Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, saat memberikan kuliah umum kepada 570 mahasiswa baru Akademi Perkebunan Yogyakarta (AKPY) di kawasan Stiper Edu Agro Tourism (SEAT), Ungaran.
Kuliah umum tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Bintalfisdisbun (Pembinaan Mental, Fisik, Disiplin, dan Kenal Kebun) yang wajib diikuti mahasiswa baru AKPY. Program ini dirancang untuk membentuk karakter, membekali keterampilan dasar, sekaligus memperkenalkan mahasiswa dengan dunia perkebunan kelapa sawit.
Bintalfisdisbun mencakup beberapa komponen utama:
- Mental: membangun mental tangguh dan tahan banting untuk menghadapi tantangan dunia kerja.
- Fisik: memperkuat fisik mahasiswa agar sehat, kuat, dan mampu beradaptasi dengan lingkungan kampus maupun industri.
- Disiplin: menanamkan sikap disiplin tinggi sebagai karakter penting di dunia kerja profesional.
- Kebun (Disbun): memberikan pengenalan langsung mengenai dunia perkebunan kelapa sawit, mulai dari persiapan lahan hingga proses panen, sehingga mahasiswa mendapat bekal praktis sesuai bidangnya.
Kegiatan ini menjadi langkah awal yang krusial dalam mempersiapkan mahasiswa AKPY agar memiliki kualitas diri mumpuni, berjiwa kepemimpinan, serta siap bersaing di industri perkebunan kelapa sawit.
Dalam pemaparannya, Putu menekankan bahwa kelapa sawit masih menjadi tulang punggung minyak nabati global dengan produktivitas lahan yang jauh lebih tinggi dibandingkan kedelai, bunga matahari, atau rapeseed.
“Dengan efisiensi lahan yang tak tertandingi, sawit menjadi pilihan paling berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan minyak nabati dunia,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa keberhasilan sawit kerap diiringi kampanye negatif. Untuk itu, BPDP bersama pemerintah menjalankan program strategis dan terukur, mulai dari advokasi sawit positif, penguatan riset hilirisasi, hingga peremajaan kebun rakyat dengan bibit bersertifikat.
Integrasi Hulu – Hilir
Pemerintah terus mendorong integrasi industri sawit dari hulu hingga hilir. Di tingkat petani, program peremajaan, penyediaan sarana produksi, dan pelatihan menjadi prioritas. “Petani adalah garda depan. Kalau produktivitas mereka naik, seluruh rantai industri akan lebih kuat,” tegas Putu.
Pada sisi pasar, stabilisasi harga CPO dijaga dengan memperkuat serapan domestik melalui program biodiesel. Sementara di hilir, riset diarahkan tidak hanya pada energi terbarukan seperti bio-hydrocarbon fuel, tetapi juga pangan sehat, biomaterial, hingga bio-packaging berbasis tandan kosong kelapa sawit.
Generasi Muda Jadi Kunci
Kulih Umum ini menjadi pengalaman awal mahasiswa AKPY untuk memahami peran strategis sawit, tidak hanya dari sisi budidaya, tetapi juga dalam konteks energi, pangan, dan masa depan ekonomi Indonesia.
“Mahasiswa harus memahami bahwa sawit bukan cuma urusan kebun, tetapi juga menyangkut energi, pangan, hingga masa depan ekonomi Indonesia,” pesan Putu.
Dengan kontribusinya terhadap devisa ekspor, lapangan kerja, dan penyediaan energi terbarukan, sawit kembali ditegaskan sebagai industri paling kuat yang dimiliki Indonesia. Pemerintah berharap generasi muda perkebunan mampu menjaga keberlanjutan sekaligus memperluas pasar sawit di kancah global.