Diajak Mengenal Kebun Dan Industri, 114 Mahasiswa Siap Memulai Lomba Riset Sawit Tahun 2025

Diajak Mengenal Kebun Dan Industri, 114 Mahasiswa Siap Memulai Lomba Riset Sawit Tahun 2025

Pangkalan Bun, 28 Agustus 2025. BPDP mengadakan “Workshop Pengenalan Industri Sawit” bagi peserta Lomba Riset Tingkat Mahasiswa Tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan pembekalan dan pengetahuan tentang perkebunan dan industri kelapa sawit sebelum mereka melakukan riset. Workshop dihadiri oleh 114 peserta yang berasal dari 32 universitas di seluruh wilayah di Indonesia. 40 kelompok ini merupakan para peserta Lomba Riset Tingkat Mahasiswa yang telah diseleksi dari 1.344 kelompok dan mendapatkan pendanaan riset dengan dana maksimal Rp20 juta. Berbeda dengan Grant Riset Sawit yang jangka waktu penelitiannya bisa sampai dengan 3 tahun, untuk kegiatan lomba riset tingkat mahasiswa dilakukan sekitar 6 s.d 8 bulan dan diujungnya nanti akan dilakukan presentasi final untuk menentukan Juara I, II dan III.

Meskipun pelaksanaan risetnya singkat, keduanya sama-sama menggali tantangan yang dihadapi industri kelapa sawit dan menjawab kebutuhan-kebutuhannya melalui teknologi, produk unggulan dan kajian yang dihasilkan sesuai lingkupnya. Terdapat 7 (tujuh) fokus penelitian sawit dalam lomba ini yaitu Bioenergi; Oleokimia dan Biomaterial; Budidaya; Pengolahan dan Pascapanen; Lingkungan; Pangan, Pakan dan Kesehatan; dan Sosial Ekonomi/Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Setelah Selesai melaksanakan workshop pada hari pertama (27 Agustus 2025), pada hari kedua seluruh peserta mahasiswa diajak untuk mengenal kebun sawit, pabrik pengolahan CPO (crude palm oil) dan melihat fasilitas R&D milik PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi-Agro Menara Rachmat (PT GSIP-AMR). PT GSIP-AMR merupakan afiliasi PT Astra Agro Lestari Tbk yang berlokasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Para mahasiswa lomba riset diajarkan tentang “Best Management Practices” yang dijalankan oleh PT GSIP-AMR, diantaranya tentang manajemen pemupukan pada perkebunan sawit. Didukung fasilitas laboratorium yang lengkap, perusahaan dapat melakukan analisis kualitas tanah secara periodik menggunakan alat “permeameter”. Analisis ini dilakukan untuk mengukur permeabilitas tanah yang merekomendasikan pemberian hara secara tepat dan efisien serta mengetahui daya serapan tanah terhadap air.

Selain mengunjungi lahan perkebunan, mahasiswa juga diajak mengunjungi pabrik dan laboratorium riset. R&D center milik PT GSIP-AMR menerima jenis sampel daun, tanah dan pelepah kelapa sawit yang dikirim dari perkebunan sawit milik PT Astra Agro Lestari di Kalimantan Tengah. Laboratorium yang aktif melayani jasa analisis sejak 2016 ini memiliki instrumen laboratorium yang cukup lengkap bahkan beberapa alat seperti GC-MS dan AAS sudah dijalankan dengan skema robotik. Cahyo Wibowo, SVP R&D Astra Agro juga turut hadir untuk mendampingi kegiatan field trip ini. Disampaikan Cahyo bahwa Riset merupakan “dapur” untuk menyajikan produk turunan sawit yang kita butuhkan sehari-hari terjamin kualitasnya.

Hal seru lainnya yaitu mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk melihat secara langsung proses loading TBS (tandan buah segar) menggunakan loading ramp dan terdapat sensor grading kematangan TBS secara semi-otomatis didalamnya. Artinya, hanya buah sawit yang memiliki kematangan sesuai standar saja yang akan masuk untuk diolah menjadi CPO dengan kualitas terbaik.

Salah satu peserta, Khayla Shifa Azzahra dari UPN Veteran Jakarta, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan memberikan gambaran atas proses industri sawit mulai dari kebun hingga pabrik. “Dengan adanya kegiatan workshop dan pengenalan industri sawit, kami siap memulai penelitian untuk turut berkontribusi demi kemajuan sawit Indonesia yang lebih berkelanjutan”, kata Khayla. BPDP melalui dana perkebunan mendukung penuh peningkatan ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk menghasilkan inovasi yang mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi di industri sawit. (Fit).