Primadona Endemik dari Morotai Kelapa Bido yang Bersinar
Provinsi Maluku Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia bagian timur yang dikenal dengan keindahan alamnya. Perpaduan antara pegunungan, laut, Samudera Pasifik, dan hamparan daratan menjadikan provinsi ini tidak hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga oleh wisatawan mancanegara. Keindahan alam tersebut berpadu dengan kekayaan sumber daya alam, termasuk komoditas unggulan yaitu kelapa. Kelapa menjadi komoditas utama dengan areal terluas dan menempatkan Maluku Utara sebagai produsen kelapa terbesar ke-4 nasional, dengan pertumbuhan produksi sekitar 0,8% per tahun serta perluasan areal 0,9% per tahun. Dari seluruh wilayah, Kabupaten Halmahera Utara menjadi penyumbang terbesar dengan produksi mencapai 73.151 ton.
Bak mutiara mutu manikam di antara hamparan keindahan bumi Provinsi Maluku Utara, terdapat sebuah kabupaten yang merupakan salah satu pulau paling utara di Indonesia, yakni Kabupaten Pulau Morotai. Wilayah ini memiliki potensi produktivitas kelapa yang tinggi, terutama dari varietas Kelapa Bido. Kabupaten Pulau Morotai, dengan ibu kota yang berada di Desa Daruba di Kecamatan Morotai Selatan, memiliki keterikatan kuat dengan Kelapa Bido. Varietas unggul lokal khas Morotai ini menjadi salah satu komoditas andalan sekaligus daya tarik wisata yang memperkaya identitas daerah tersebut.
Potensi di kabupaten ini membutuhkan dukungan pemerintah agar produktivitas varietas unggulan Kelapa Bido semakin meningkat. Di sinilah Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kementerian Keuangan berperan melalui Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Dana Perkebunan, yang diperkuat oleh regulasi turunannya, yaitu Permentan Nomor 25 Tahun 2025 tentang Pengembangan SDM, Penelitian dan Pengembangan, Peremajaan, serta Sarana dan Prasarana Perkebunan Kelapa.
BPDP, yang merupakan Badan Layanan Umum di bawah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, sebelumnya hanya berfokus pada komoditas perkebunan kelapa sawit. Namun, dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2024, BPDP kini turut mendukung Program Pengembangan Kelapa dari sektor hulu hingga hilir. Pada sektor hulu, BPDP Kementerian Keuangan telah menyiapkan Program Peremajaan Perkebunan Kelapa serta Program Sarana dan Prasarana Perkebunan Kelapa. Berdasarkan potensi daerah dan upaya peningkatan produktivitas varietas kelapa Bido, para pekebun di wilayah ini dapat memanfaatkan program sektor hulu tersebut untuk mendorong pengembangan kelapa secara optimal.
Di antara kekayaan genetik daerah, kelapa Bido menjadi sorotan utama. Varietas endemik yang hanya ditemukan di Desa Bido, Kecamatan Morotai Utara, Pulau Morotai. Varietas ini memiliki karakter yang tidak biasa—tingginya hanya sekitar 1 hingga 5 meter meskipun telah berumur 5 hingga 40 tahun. Selain berukuran pendek sehingga mudah dipanen, kelapa Bido juga mampu berbuah lebih cepat layaknya tipe genjah, yakni mulai berproduksi sejak umur 3 tahun. Kemampuannya menghasilkan banyak buah per tandan menjadikan kelapa Bido menjadikannya primadona baru untuk peningkatan produksi kopra maupun nira.
Hingga kini, populasi Kelapa Bido di Morotai telah mencapai lebih dari 300 pohon. Pemerintah melalui Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara telah membangun kebun induk sejak 2018–2020 seluas total 35 hektare, dan pada 2022 dilakukan pengembangan tambahan seluas 75 hektare. Upaya ini menjadi langkah penting untuk memastikan keberlanjutan dan pelestarian varietas endemik tersebut.
Sebagai langkah konkret dalam pelaksanaan Program Peremajaan Perkebunan Kelapa dan Program Sarana Prasarana Perkebunan Kelapa, pada 11–12 November 2025 Direktur Penyaluran Dana Sektor Hulu Perkebunan BPDP, Normansyah Hidayat Syahruddin; Kepala Divisi Penyaluran Dana Sektor Hulu Perkebunan Kelapa BPDP, Triana Meinarsih; bersama tim BPDP melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung lokasi penangkaran bibit varietas unggul Kelapa Bido di Kabupaten Pulau Morotai.
Pada kunjungan lapangan tersebut, Tim BPDP tidak hadir sendiri, melainkan berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, serta didampingi oleh Kepala Kanwil DJPb Provinsi Maluku Utara, Sakop, dan Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara, Abd Wahab Hi Rajab. Tim BPDP disambut hangat dan mendapatkan penjelasan komprehensif mengenai potensi varietas unggul Kelapa Bido dari Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pulau Morotai, Tamhid Bilo.
Kunjungan lapangan juga dilakukan ke kebun Pohon Induk Terpilih (PIT) di Kecamatan Bido dengan tujuan untuk memastikan kesiapan pohon induk sebagai sumber benih unggul yang akan digunakan dalam mendukung Program Pengembangan Perkebunan Kelapa Sektor Hulu, khususnya dalam penyediaan bahan tanam berkualitas guna menunjang peningkatan produktivitas di tingkat petani (TM/DV)


































