Melihat Penting dan Signifikannya Peran Sawit bagi Masyarakat Dunia
Peran minyak sawit secara internasional semakin penting dan signifikan.

Minyak sawit merupakan bahan baku serbaguna (versatile) yang aplikasinya luas dalam berbagai produk. Minyak sawit digunakan oleh industri manufaktur global sebagai bahan baku untuk menghasilkan berbagai macam produk seperti produk pangan, toiletries dan kosmetik, serta energi (PASPI, 2025).
Produk berbasis sawit ini digunakan oleh masyarakat global selama 24 jam mulai dari pagi, siang, hingga malam. Masyarakat konsumen menggunakan produk sawit dalam bentuk produk toiletries (sabun, sampo, body lotion, pasta gigi, sabun wajah, deterjen, dan lainnya) serta produk skincare (pelembab, sunscreen, serum), serta make up (lipstik, bedak, dan lainnya).
Masyarakat konsumen juga mengonsumsi produk pangan yang mengandung minyak sawit seperti minyak goreng, krimer, selai cokelat, roti, margarin, sereal, susu, biskuit, keripik kentang, mayonais, salad dressing, dan lain-lain.
Penggunaan produk sawit dalam kehidupan sehari-hari masyarakat konsumen tergambar dalam bagan berikut.
Selain itu, PASPI (2025) dalam laman berjudul 21 Isu Industri Sawit dalam Isu Ekonomi memaparkan, produk sawit dikonsumsi oleh masyarakat konsumen pada transportasi dalam bentuk biodiesel sawit sebagai bahan bakar kendaraan. Tidak hanya sumber energi bahan bakar, kelapa sawit juga menjadi komponen lain pada kendaraan seperti car seat, cat kendaraan (car paint), ban, biopelumas, hingga helm.
Aktivitas di sekolah atau kantor juga tidak luput dari produk sawit yang ditemukan pada tinta buku (palm-based ink), pewarna pada pakaian hingga dinding (wall paint). Produk sawit juga ditemukan pada beragam furnitur rumah seperti lemari, kursi, dan meja.
Dengan demikian, kiranya cukup jelas bahwa produk sawit merupakan bagian dari kehidupan masyarakat konsumen mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Kehadiran industri sawit sangat penting untuk mendukung kehidupan masyarakat global (PASPI, 2025).
Salah satu bukti pentingnya dukungan industri sawit terhadap kehidupan masyarakat global dapat dilihat dari pangsa minyak sawit dalam konsumsi minyak nabati global semakin mendominasi dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data USDA (2022) yang diolah PASPI, minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi pada tahun 1965 adalah minyak kedelai (61 persen), kemudian diikuti dengan minyak rapeseed (23 persen), minyak sawit (16 persen), dan minyak bunga matahari (1 persen).
Dengan semakin tersedianya minyak sawit secara internasional, harga yang relatif lebih murah dan aplikasi yang luas menyebabkan pangsa penggunaan minyak sawit mengalami peningkatan. Peningkatan pangsa konsumsi minyak sawit dalam konsumsi empat minyak nabati utama dunia, juga terjadi di berbagai negara/kawasan utama dunia seperti India, China, Afrika, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.
Uni Eropa sebagai produsen minyak rapeseed dan minyak bunga matahari di mana kedua minyak nabati tersebut juga mendominasi pola konsumsinya. Hal yang menarik dalam periode tahun 2000-2021, pangsa konsumsi minyak sawit Uni Eropa mengalami peningkatan yakni dari 24 persen menjadi 29 persen (USDA, 2022).
Hal yang serupa juga terjadi di Amerika Serikat. Meskipun minyak nabati utama bagi masyarakat Amerika Serikat adalah minyak kedelai, namun proporsi penggunaan minyak sawit di kawasan negara tersebut mengalami peningkatan dari 3 persen menjadi 10 persen selama periode 1980-2021 (USDA, 2022).
Sementara itu, pola konsumsi minyak sawit di China pada tahun 1965 yakni sebesar sembilan persen. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi China, pangsa konsumsi minyak sawit mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun sehingga pangsanya mencapai 19 persen pada tahun 2021 (USDA, 2022).
Berbeda dengan tiga negara sebelumnya, pola konsumsi minyak nabati di India relatif kompetitif pada tahun 1980 yakni minyak rapeseed (39 persen), minyak kedelai (37 persen), dan minyak sawit (23 persen). Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi India, pangsa konsumsi minyak sawit tumbuh cepat dan mendominasi konsumsi minyak nabati India. Pangsa minyak sawit meningkat dari 37 persen tahun 1980 menjadi 44 persen pada tahun 2021 (USDA, 2022).
Perkembangan di atas menunjukkan bahwa peran minyak sawit secara internasional semakin penting dan signifikan. Hal ini dibuktikan dengan beragam produk turunan sawit yang dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat Indonesia dan dunia.