Melalui Global Research Council, Indonesia menjadi Bagian untuk Membangun Kolaborasi Riset Dunia
Pada era ketika tantangan global seperti perubahan iklim, kesehatan, dan energi yang terjadi saat ini, menuntut Solusi dalam sebuah inovasi. Inovasi ini tidak dapat dikerjakan oleh satu negara saja, namun perlu bekerja sama dengan negara lain. Di sinilah Global Research Council (GRC) hadir, sebagai wadah yang mempertemukan para pemimpin lembaga pendanaan riset dari seluruh dunia untuk membangun kolaborasi ilmiah yang lebih kuat. Global Research Council (GRC) merupakan organisasi yang beranggotakan para kepala lembaga pendanaan ilmu pengetahuan dan teknologi dari berbagai negara. GRC bertujuan untuk mendorong kerja sama global melalui pertukaran data, pengalaman, dan praktik terbaik dalam pendanaan serta pelaksanaan riset berkualitas tinggi.
Dalam beberapa tahun terakhir, dukungan publik terhadap penelitian di berbagai belahan dunia terus meningkat. Hal ini membuka peluang besar bagi negara-negara, baik besar maupun kecil, untuk bekerja sama. Melalui kolaborasi, negara-negara dapat meningkatkan kualitas sains, menghindari tumpang tindih penelitian, memanfaatkan sumber daya secara efisien, dan menangani isu-isu global yang hanya bisa diselesaikan dengan kerja bersama.
Sebagai wadah koordinasi antar lembaga pendanaan riset, GRC memiliki enam tujuan utama:
- Meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar lembaga pendanaan riset.
- Mendorong berbagi data dan praktik terbaik dalam kerja sama penelitian internasional.
- Menyediakan forum pertemuan rutin bagi para pimpinan lembaga riset dunia.
- Menanggapi peluang dan tantangan bersama dalam mendukung riset dan pendidikan.
- Menjadi sumber inspirasi dan panduan bagi institusi yang ingin membangun sistem riset berkelas dunia.
- Mengeksplorasi mekanisme baru untuk memperkuat ekosistem ilmu pengetahuan global.
Melalui perannya, GRC membantu membangun jembatan antara berbagai lembaga riset di dunia. Dengan semangat kolaborasi, organisasi ini berupaya memastikan bahwa penelitian tidak hanya bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia.
“Collaboration is a key”, merupakan kata kunci yang disampaikan oleh Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dalam sambutannya di pembukaan GRC Regional Meeting, di Jakarta. Menurutnya, posisi Indonesia untuk dapat bergabung dalam organisasi ini sangat penting. Penelitian dan Pengembangan akan dapat meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia yang sangat kaya dan beragam. Dengan adanya kolaborasi dengan negara lain, kita dapat berbagi pengalaman dan ilmu pengetahuan. Pada kesempatan ini, Indonesia terpilih sebagai negara tuan rumah yang menyelenggarakan regional meeting pada tanggal 4-6 November 2025.
Badan Pengelola Dana Perkebunan, hadir sebagai partner dari Badan Riset dan Inovasi Nasional khususnya dalam pendanaan riset sawit yang sudah dijalankan saat ini. Sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Dana Perkebunan, dana yang dihimpun salah satunya digunakan untuk mendukung Penelitian dan Pengembangan. Menurut Agus Haryono, Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, BPDP berpeluang besar untuk dapat berpartisipasi melalui kerja sama pendanaan riset dengan negara-negara anggota GRC. Sebagai contoh, riset tentang posisi market kelapa sawit sebagai bagian dari minyak nabati menjadi penting apabila terdapat co-sharing dengan negara lain. Dengan demikian, hasil dari riset nantinya akan dapat diakui secara objektif dan diseminasinya akan memiliki dampak yang lebih luas. Melalui ekosistem riset bertaraf Internasional, kita dapat mengangkat tema-tema riset nasional untuk dapat diketahui secara global.
Terdapat dua tema utama yang relevan dengan tantangan global saat ini, yakni Inclusive Open Science and AI for Equity, Justice, and Sustainability dan Research for Sustainable Communities. Diskusi ini akan berlandaskan pada makalah pembahasan yang telah disiapkan untuk GRC Annual Meeting 2025, sehingga hasilnya dapat menjadi jembatan menuju agenda riset global yang lebih inklusif dan bertanggung jawab.
Melalui sesi-sesi ini, peserta diharapkan dapat berbagi pengalaman praktis, menggali wawasan regional, serta merumuskan langkah nyata menuju kolaborasi riset yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Hasil pembahasan dari pertemuan ini akan menjadi landasan penting dalam menyusun arah dan agenda GRC Annual Meeting 2026 yang rencananya akan dilaksanakan di Bangkok, Thailand.


































