Harga CPO Global Naik di Februari 2019

HARGA Crude Palm Oil (CPO) global terus membaik memasuki bulan kedua tahun 2019 dengan kenaikan harga rata-rata bulanan sebesar 5%. Sementara itu, ekspor CPO ke sejumlah negara menurun, namun ke Uni Eropa justru meningkat. Dalam siaran pers (2/4/2019), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) menyebutkan harga rata-rata CPO global pada Februari 2019 tercatat sebesar US$ 556,50 naik dari Januari yang mencapai US$ 530,70 per metrik ton.

Harga CPO Global Naik di Februari 2019

HARGA Crude Palm Oil (CPO) global terus membaik memasuki bulan kedua tahun 2019 dengan kenaikan harga rata-rata bulanan sebesar 5%. Sementara itu, ekspor CPO ke sejumlah negara menurun, namun ke Uni Eropa justru meningkat. Dalam siaran pers (2/4/2019), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) menyebutkan harga rata-rata CPO global pada Februari 2019 tercatat sebesar US$ 556,50 naik dari Januari yang mencapai US$ 530,70 per metrik ton. Sepanjang Februari harga CPO global bergerak di kisaran US$ 542,50–US$ 572,50 per metrik ton. Kenaikan harga CPO global ini didorong oleh berkurangnya stok minyak sawit di Indonesia dan Malaysia dan juga minyak nabati lain di beberapa negara produsen. Kinerja ekspor minyak sawit Indonesia (CPO dan produk turunannya, Biodiesel dan Oleochemical) di Februari ini tercatat mengalami penurunan lebih dari 11% dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau dari 3,25 juta ton di Januari tergerus menjadi 2,88 juta ton di Februari. Penurunan volume ekspor ini disebabkan antara lain karena bulan Februari yang lebih pendek daripada bulan Januari. Sementara itu, khusus untuk volume ekspor CPO, PKO dan turunannya saja (tidak termasuk oleochemical dan biodiesel) tercatat mengalami penurunan hampir mencapai 11% juga atau dari 3,1 juta ton di Januari melorot menjadi 2,77 juta ton di Februari. Dari total ekspor Februari, terdiri dari CPO 852,30 ribu ton dan sisanya adalah produk turunannya. Negara-negara tujuan utama ekspor minyak sawit Indonesia khususnya CPO dan produk turunannya yang mencatatkan penurunan signifikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya adalah Amerika Serikat 48%, Pakistan 41%, China 22%, Afrika 16% dan India 14,5%. Sebaliknya negara tujuan lain ekspor minyak sawit Indonesia khususnya CPO dan produk turunannya justru mencatatkan kenaikan permintaan dibandingkan bulan sebelumnya adalah Uni Eropa 27% dan Bangladesh 8%. ***