Insan Pers Menyampaikan Penghargaan kepada BPDPKS pada Hari Pers Nasional 2021

JAKARTA - Hari Pers Nasional (HPN) kembali digelar yang pada tahun ini penyelenggaraannya dilaksanakan di Ibukota Jakarta. Dampak pandemi Covid19, rangkaian acara HPN 2021 dilangsungkan secara virtual, yang salah satunya adalah kegiatan Webinar Nasional dengan tema Peran Kelapa Sawit Terhadap Pembangunan Ekonomi Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 6 Februari 2021 atas kerjasama Penyelenggara HPN 2021 dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Insan Pers Menyampaikan Penghargaan kepada BPDPKS pada Hari Pers Nasional 2021
Foto: Direktur Utama BPDPKS menerima penghargaan dari Penyelenggara HPN 2021 (Dok. BPDPKS)

Webinar tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bapak Airlangga Hartarto, Eddy Abdurrachman Direktur Utama BPDPKS, Widodo Muktiyo Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Edi Wibowo Direktur Penyaluran Dana BPDPKS, Hendry Ch Bangun Wakil Ketua Dewan Pers, dan Atal S Depari Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia.

Kegiatan dibuka oleh Atal S. Depari selaku Penanggung Jawab HPN 2021, salah satu agendanya adalah pemberian penghargaan dari Penyelenggara Hari Pers Nasional 2021 kepada BPDPKS atas kemitraan dan kerjasama dengan media yang selama ini telah berjalan dengan baik dalam upaya menyampaikan fakta objektif tentang kelapa sawit kepada masyarakat.

“Insan pers, melalui penyelenggaraan Hari Pers Nasional 2021, mendukung penuh upaya BPDPKS dalam melaksanakan program pemberdayaan dan kemitraan strategis bersama teman-teman media sejauh ini. Untuk itu, apresiasi ini sangat layak diberikan kepada BPDPKS atas kontribusinya terhadap pers selama ini”, sambut Atal.

Eddy Abdurrachman menyambut baik apresiasi tersebut, kedepannya sinergi antara media dan BPDPKS akan lebih ditingkatkan dalam mendorong pembangunan secara berkelanjutan.

“Kami yakin sinergi ini akan memberikan dampak signifikan terhadap kemajuan BPDPKS melalui peranan pers yang dominan dalam menyampaikan fakta objektif tentang perkebunan dan industri sawit”, pungkas Eddy Abdurrachman.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam sambutannya menyampaikan bahwa  kelapa sawit merupakan komoditas strategis nasional yang perlu dijaga karena memberikan stimulus yang paling besar bagi perekonomian nasional, serta mendorong ekonomi kerakyatan.

“Di saat banyak sektor ekonomi terdampak akibat pandemi Covid 19, industri sawit menjadi salah satu sektor industri yang tidak terdampak. Sebanyak 16 juta pekerja kelapa sawit tetap bekerja produktif ditengah ketidakpastian sektor ekonomi lainnya”, papar Airlangga.

Perlunya keterlibatan media dalam menjaga eksistensi perkebunan dan industri sawit tersebut melalui pemberitaan yang masif dan objektif.

“Maraknya isu negatif yang menghantam industri sawit, membuat pemerintah bergerak dengan melakukan gugatan kepada WTO terkait kebijakan diskriminatif kelapa sawit, hal ini perlu didukung dengan kuatnya pemberitaan dan informasi dalam membangun persepsi positif dan awareness terhadap sawit, saya yakin pers telah melakukan standardisasi ketat dalam peliputannya”, sambung Airlangga.

Widodo Muktiyo, Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik menambahkan tentang strategi pemerintah dalam menangkal berbagai macam pemberitaan terkait kelapa sawit.

“Kita sudah mempersiapkan data-data terkait informasi dan komunikasi serta kebijakan yang diatur di dalamnya, sehingga rekan pers akan lebih mudah dalam melakukan pemberitaan secara aktual”, jelas Widodo.

Hal serupa diutarakan oleh Hendry Ch Bangun, terkait masalah yang dihadapi sawit saat ini.

“Permasalahan sawit ini ada dua, yakni masalah lingkungan dan ekonomi. Media harus memberikan pemberitaan secara berimbang dan objektif terkait kelapa sawit”, sambung Hendry.

Lebih lanjut Hendry menyampaikan bahwa insan pers juga perlu diberikan supply data dan informasi tentang kontribusi positif kelapa sawit terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia, agar dapat memberikan berita yang berimbang ditengah maraknya isu negatif. Untuk itu, upaya kerjasama dan pemberdayaan media perlu dijalin melalui kemitraan dengan para pelaku dan pemangku kepentingan industri sawit.

Hari Pers Nasional yang jatuh pada tanggal 9 Februari merupakan agenda tahunan terbesar dan paling bergengsi bagi komponen pers Indonesia. HPN setiap tahunnya dilaksanakan secara bergantian di Ibukota provinsi se-Indonesia. Pada HPN 2021 kali ini mengambil tema “Bangkit Dari Pandemi, Jakarta Gerbang Pemulihan Ekonomi, Pers Sebagai Akselerator Perubahan”. Berbagai kegiatan dilaksanakan untuk menyemarakkan HPN 2021 antara lain Penyerahan Anugerah Jurnalistik dan Pers, Webminar-Webminar Nasional, Bhakti Sosial, Konvensi Nasional Media Massa, dan Hari Puncak HPN. Penyelenggara HPN 2021 adalah segenap insan pers yaitu PWI, Dewan Pers, SPSI, SGP, ATVSI, ATVLI, PRSSNI, P3I, SMSI, dan komponen pers lainnya. *** (Anw/BPDPKS)