Kelapa Sawit, Minyak Nabati Dunia Bergelar Superfood bagi Kesehatan

Minyak sawit merupakan the world's richest natural plant karena kaya akan kandungan vitamin dan asam lemak yang diperlukan oleh tubuh manusia.

Kelapa Sawit, Minyak Nabati Dunia Bergelar Superfood bagi Kesehatan
Ilustrasi buah kelapa sawit. Minyak kelapa sawit dapat digolongkan sebagai superfood.

Minyak kelapa sawit adalah minyak nabati yang dihasilkan dari buah kelapa sawit (elaeis guineensis). Minyak sawit ini dihasilkan dari buah kelapa sawit dan memiliki dua aspek kualitas, yaitu kadar dan kualitas asam lemak, kelembaban, dan kotoran serta rasa, aroma, kejernihan, hingga kemurnian produk. Kelapa sawit berkualitas prima (special quality/SQ) memiliki asam lemak (free fatty acid/FFA) tidak lebih dari 2% saat dikirim.

Standar kualitas minyak kelapa sawit mengandung FFA tidak lebih dari 5%. Setelah diolah, kelapa sawit berkualitas akan menghasilkan minyak dengan rendemen 22,1%-22,2% (tertinggi) dan kadar asam lemak bebas 1,7%-2,1% (terendah) (PASPI, 2025 dalam laman berjudul Minyak Kelapa Sawit: Kandungan dan Manfaat).

Minyak kelapa sawit memiliki beberapa karakteristik, antara lain
- warna: minyak sawit memiliki warna merah atau jingga karena mengandung karotenoid dan likopen;
- tekstur: minyak sawit memiliki tekstur yang padat pada suhu ruangan, tetapi dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi;
- rasa dan aroma: minyak sawit memiliki rasa dan aroma yang khas.

PASPI (2024) dalam laman berjudul Sawit Superfood dengan Segudang Manfaat untuk Kesehatan menjelaskan, minyak sawit dapat digolongkan sebagai superfood. Ungkapan tersebut sesuai dengan hasil studi yang dilakukan oleh para nutritionist dunia yang menyebutkan bahwa minyak sawit merupakan the world's richest natural plant karena kaya akan kandungan vitamin dan asam lemak yang diperlukan oleh tubuh manusia.

Sawit, Sumber Vitamin A Terbaik
Berbagai studi empiris (Nagendran et.al., 2000; Mayamol et.al., 2007; Mukherjee dan Mitra, 2009; Dauqan et.al., 2011) mengungkapkan bahwa minyak sawit merupakan the world's richest natural source of carotenoids. Beta karoten pada minyak sawit berperan sebagai antioksidan, prekusor, dan sumber vitamin A.

Tingginya kandungan karoten pada minyak sawit dapat dilihat dari warna jingga kemerahan pada minyaknya. Bahkan, dibandingkan dengan sumber makanan seperti jeruk, pisang, tomat, dan wortel, kandungan karoten pada minyak sawit jauh lebih tinggi (PASPI, 2025).

Antioksidan Kuat untuk Melawan Radikal Bebas
Minyak sawit juga menjadi minyak nabati yang paling kaya akan vitamin E dibandingkan minyak kedelai, minyak jagung, minyak bunga matahari, minyak zaitun, dan minyak kelapa.

Komponen vitamin E pada minyak sawit terdiri dari 20 persen tocopherols dan 80 persen tocotrienols. Tingginya kandungan tocotrienols membuat minyak sawit memiliki kemampuan antioksidan yang sangat kuat untuk melawan radikal bebas (PASPI, 2024). 

Manfaat Senyawa Bioaktif Minyak Sawit untuk Kesehatan
Selain vitamin A dan E, minyak sawit mengandung senyawa bioaktif lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan seperti phytosterols, squalene, phospholipids, dan ubiquinone.

Senyawa bioaktif ini dapat dikonsumsi ketika menggunakan minyak sawit, memberikan manfaat kesehatan tambahan secara cuma-cuma bagi konsumen (PASPI, 2024).

Asam Lemak Esensial Sawit Penting untuk Pertumbuhan dan Kesehatan Tubuh
Minyak sawit juga mengandung asam lemak esensial, seperti linoleat (C18:2) atau omega-6 dan linolenat (C18:3) atau omega-3. Asam lemak ini penting untuk penyerapan nutrisi, pembentukan sel, sistem kekebalan tubuh, serta perkembangan janin, khususnya otak dan mata. Kandungan ini mirip dengan asam lemak yang ada dalam Air Susu Ibu/ASI (PASPI, 2024).

Minyak Sawit Memiliki Asam Lemak yang Seimbang
Minyak sawit memiliki komposisi asam lemak yang seimbang antara jenuh dan tak jenuh, menjadikannya minyak nabati paling sehat untuk minyak goreng. Dibandingkan minyak nabati lainnya, seperti minyak kelapa, kedelai, jagung, dan bunga matahari yang memiliki komposisi asam lemak tak seimbang, minyak sawit memberikan pilihan yang lebih sehat (PASPI, 2024).

Minyak Sawit Bebas dari Asam Lemak Trans yang Berbahaya
Keuntungan lain dari minyak sawit adalah tidak membutuhkan proses hidrogenasi parsial yang dapat menghasilkan asam lemak trans. Minyak nabati lain, seperti minyak kedelai dan jagung, sering kali harus melalui proses ini untuk mendapatkan tekstur semi-solid, yang dapat memicu pembentukan asam lemak trans berbahaya bagi kesehatan (PASPI, 2024). 

Minyak Sawit Pilihan Sehat untuk Diet Sehari-hari
Asam lemak trans dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan obesitas. Oleh karena itu, banyak organisasi kesehatan global merekomendasikan konsumsi seminimal mungkin asam lemak trans. Minyak sawit dan produk berbasis sawit tidak mengandung asam lemak trans, menjadikannya pilihan lebih sehat dibandingkan minyak nabati lainnya yang terhidrogenasi (PASPI, 2024).

Minyak Sawit sebagai Superfood Alami yang Sehat
Dengan berbagai keunggulan tersebut, minyak sawit layak dikelompokkan sebagai superfood yang memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan manusia. Kaya akan vitamin, antioksidan, dan kandungan asam lemak yang seimbang, minyak sawit adalah alternatif sehat yang ideal untuk diet sehari-hari (PASPI, 2024).