Peserta Journalist Fellowship Program Perdalam Pengetahuan Sawit di Mamuju Sulbar
SEBANYAK sepuluh wartawan peserta Journalis Fellowship Program yang digelar oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melakukan kunjungan lapangan ke perkebunan sawit di Desa Motu, Kecamatan Baras, Mamuju Utara, Sulawesi Barat, Rabu (1/5/2019).
SEBANYAK sepuluh wartawan peserta Journalis Fellowship Program yang digelar oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melakukan kunjungan lapangan ke perkebunan sawit di Desa Motu, Kecamatan Baras, Mamuju Utara, Sulawesi Barat, Rabu (1/5/2019).
Kunjungan ke perkebunan yang dikelola oleh PT Unggul Widya Teknologi Lestari tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Journalist Fellowship Program untuk memperdalam pengetahuan para peserta mengenai perkebunan kelapa sawit. Mereka mempelajari berbagai aspek sawit berkelanjutan, mulai dari pembibitan, pengelolaan, panen, hingga aspek lingkungan.
Di area kebun, para peserta mendapat penjelasan mengenai pemilihan bibit yang baik dan tumbuh menjadi pohon yang berproduktivitas tinggi. Selain itu, mereka juga diperkenalkan pada aspek pengelolaan dan pemeliharaan kebun. Mereka juga mendapat penjelasan mengenai manajemen perkebunan yang baik sebagai bagian dari sawit berkelanjutan. Kesepuluh wartawan itu adalah dari Bisnis Indonesia, Media Indonesia, Koran Sindo, Rakyat Merdeka, Warta Ekonomi, Business Today, Neraca, Times Indonesia, akuratnews dan LKBN ANTARA.
Direktur Kemitraan BPDPKS Tulus Budhianto menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada PT Unggul Widya Teknologi Lestari atas kerjasamanya dalam memberikan kesempatan kepada para jurnalis peserta Journalist Fellowship Program untuk memperdalam pengetahuan mengenai sawit.
“Kami menyampaikan banyak terima kasih dan apresiasi kepada PT Unggul Widya Teknologi Lestari atas kerjasamanya. Kami berharap semakin banyak pelajaran yang diperoleh para jurnalis selama berada di lokasi perkebunan,” tegas Tulus.
Sementara itu, PT Unggul Widya Teknologi Lestari juga merasa senang bisa membantu para jurnalis memperdalam pengetahuan sawit. Mereka berharap upaya membuka wawasan seluas-luasnya mengenai sawit yang dilaksanakan oleh BPDPKS bisa mengatasi tuduhan-tuduhan negatif mengenai perkelapasawitan Indonesia.
Para peserta sempat terjebak banjir bandang di sekitar Desa Lariang, Pasangkayu saat dalam perjalanan kembali ke Makassar. Banjir tersebut sempat memutus jalan penghubung desa dan kecamatan di sekitarnya. Para wartawan kemudian dievakuasi menggunakan truk milik PT Unggul Widya Teknologi Lestari ke lokasi aman. Truk-truk sawit itu juga digunakan untuk mengevakuasi warga yang terkena banjir. Saat ini para wartawan sudah berada di Jakarta lagi. ***