Komisi XI DPR-RI Sosialisasikan Pentingnya Peranan BPDPKS Untuk Kesejahteraan Petani

Komisi XI DPR-RI Sosialisasikan Pentingnya Peranan BPDPKS Untuk Kesejahteraan Petani

Muhammad Misbakhun, Anggota Komisi XI DPR-RI, mengungkapkan pentingnya peranan BPDPKS sebagai mitradari komisi XI yang tugasnya melakukan pungutan eksporproduk sawit dan dana yang terkumpul digunakan untukprogram sawit berkelanjutan. 

Menurutnya Sawit dapat meningkatkan kesejahterakan rakyat, dan saat ini sawit memiliki manfaat yang tinggi karenasumbangsihnya terhadap negara sangat tinggi sehingga kita bisasegara bangkit setelah krisis ekonomi akibat pandemi. Namun saat ini banyak dilakukan kampanye negatif oleh negara – negara Eropa karena produk dari Eropa tidak bisa bersaingdengan produk sawit. 

Hal ini diungkapkan Misbakhun dalam kegiatan  “Sosialisasi Sawit Baik 2023” bertema Pentingnya Peranan BPDPKS Untuk Kesejahteraan Petani” 20 Februari di Sebatik, Kalimantan Timur. 

“Sosialisasi peranan BPDPKS terutama dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) sangat penting untuk dilakukankarena program ini murni dari pemerintah hal ini sangat dibutuhkan untuk masyarakat sebatik, karena diantara para petani sawit di Sebatik ada yang mampu dan ada juga yang tidakmampu melakukan peremajaan sawit,” terang Misbakhun. 

“Perkebunan kelapa sawit adalah penyumbang devisa yang sangat besar bagi negara sehingga diperlukannya peremajaansawit untuk memastikan sawit Indonesia tetap berproduksi.” Lanjutnya.

Pemungutan ekspor dilakukan salah satu tujuanya untukprogram peremajaan sawit rakyat yaitu sawit berumur diatas 25 tahun atau yang kurang produktif dapat dilakukan peremajaan. Ada 37,4 ribu ha perkebunan sawit di kaltara di antaranyaadalah sawit rakyat. Jika program BPDPKS di Wilayah perbatasan hadir seperti di sebatik salah satu dampaknya bisamempertahankan kedaulatan NKRI karena pemerintah hadiruntuk memajukan daerah terluar dari NKRI. Jika ekonomi atau kesejahteraan rakyatnya terangkat maka tidak ada yang dapatmenggangu kedaulatan NKRI di perbatasan karena semangatkebangsaan rakyat perbatasan meningkat karena merasadiperhatikan oleh permerintah.

BPDPKS dananya berasal dari pungutan ekspor produk turunansawit yang di masukan ke penerimaan negara dan di alokasikanuntuk kesejahteraan petani sawit selain itu juga di alokasikanuntuk program biodiesel sehingga harga TBS tetap stabil.

Dari BPDPKS, Kepala Divisi Kepala Divisi Pemungutan Biayadan Iuran Crued Palm Oil Ahmad Munir menjelaskan tujuanPSR yaitu untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawitberkelanjutan selain itu juga ada program sarana dan prasaranaseperti pupuk, bibit, jalan dan juga termasuk pengairannya. Dan dana yang di dapatakan BPDPKS adalah dari hasil pungutanekspor sawit jadi dari sawit untuk sawit. Selain itu juga adapengembangan SDM yaitu memberikan beasiwa pada anak-anakpetani sawit. Program riset dan promosi penyediaan program biodiesel dan lain-lain.

“Tanpa kita sadari 24 jam kita membutuhkan sawit mulai daribangun tidur hingga tidur lagi. Banyaknya kampanye negatiftentang sawit di Eropa karena besarnya potensi dari sawit. Indonesia memiliki perkebunan sawit terbesar di dunia namunsaat ini banyak sawit yang berumur di atas 25 tahun sehinggasudah tidak productive, untuk meringankan beban petani darisegi biaya dalam proses replanting maka hadirlah program PSR dari BPDPKS.” Jelas Munir dalam presentasinya.

Hadir pula dalam sosialisasi Wakil Bupati Nunukan Hanafiah dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimanat Utara Ahmad Hermansyah. (amz)