Kinerja Serapan FAME untuk B20 Membaik

REALISASI serapan bahan bakar nabati jenis biodiesel untuk B20 selama periode 1 September-10 Oktober 2018 tercatat telah mencapai 437.980 kilo liter atau 15�ri alokasi yang ditetapkan pemerintah untuk September-Desember 2018, yakni 2,85 juta kiloliter. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana meyakini dengan perkembangan tingkat serapan bahan bakar nabati (Fatty Acid Methyl Esters/FAME) tersebut, target serapan 3,9 juta kiloliter hingga akhir tahun akan tercapai. `Kami akui belum optimal, tapi kalau boleh saya klaim, sampai September ini sudah lebih baik. Kendala ada di supply chain, di midstream-nya,` ujar Rida di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (15/10/2018) sebagaimana diberitakan Bisnis.com. Pasokan FAME dari Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BU BBN) kepada Badan Usaha Bahan Bakar Minyak (BU BBM) masih terkendala angkutan karena harus mengantre di pelabuhan. Karena pihak pelabuhan diminta untuk memprioritaskan pengiriman FAME, sama halnya dengan angkutan sembako dan BBM.

Kinerja Serapan FAME untuk B20 Membaik

REALISASI serapan bahan bakar nabati jenis biodiesel untuk B20 selama periode 1 September-10 Oktober 2018 tercatat telah mencapai 437.980 kilo liter atau 15% dari alokasi yang ditetapkan pemerintah untuk September-Desember 2018, yakni 2,85 juta kiloliter. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana meyakini dengan perkembangan tingkat serapan bahan bakar nabati (Fatty Acid Methyl Esters/FAME) tersebut, target serapan 3,9 juta kiloliter hingga akhir tahun akan tercapai. `Kami akui belum optimal, tapi kalau boleh saya klaim, sampai September ini sudah lebih baik. Kendala ada di supply chain, di midstream-nya,` ujar Rida di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (15/10/2018) sebagaimana diberitakan Bisnis.com. Pasokan FAME dari Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BU BBN) kepada Badan Usaha Bahan Bakar Minyak (BU BBM) masih terkendala angkutan karena harus mengantre di pelabuhan. Karena pihak pelabuhan diminta untuk memprioritaskan pengiriman FAME, sama halnya dengan angkutan sembako dan BBM. Kemenko Perekonomian sudah menyampaikan permintaan ini kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan. ***