Forum Pemuda Sawit Indonesia Bersama BPDPKS Gelar Coaching Clinic Bagi Pengembangan Sawit Berkelanjutan

Forum Pemuda Sawit Indonesia Bersama BPDPKS Gelar Coaching Clinic Bagi Pengembangan  Sawit Berkelanjutan

MUSI BANYUASIN – Pada tanggal 13 hingga 15 Oktober 2023, Forum Pemuda Sawit Indonesia (FPSI) bersinergi dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyelenggarakan Coaching Clinic.

Acara ini diikuti oleh 200 peserta, terdiri dari pemuda dan pemudi dari kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Diungkapkan Ketua FPSI, Hendro Kartiko, tujuan utama Coaching Clinic ini adalah untuk memberikan inspirasi dan pengetahuan mendalam kepada generasi muda petani kelapa sawit dalam upaya mengembangkan industri kelapa sawit secara berkelanjutan.

“Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Coaching Clinic dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam kepada pemuda petani kelapa sawit tentang teknis agronomis, legalitas lahan, serta prinsip-prinsip keberlanjutan dalam industri kelapa sawit,” kata Hendro dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Senin (16/10/2023).

Lebih lanjut tutur Hendro, para pemuda itu diajak untuk memainkan peran penting dalam mengelola kebun kelapa sawit dengan mengikuti prinsip Good Agriculture Practice (GAP) dan memiliki legalitas sesuai dengan prinsip sawit berkelanjutan.

Para peserta Coaching Clinic adalah pemuda yang memiliki semangat tinggi untuk membawa perubahan positif dalam industri kelapa sawit. Mereka mendapat kesempatan emas untuk mendengar dan berinteraksi dengan para ahli berpengalaman dalam berbagai aspek pertanian dan keberlanjutan kelapa sawit. Sesi-sesi dalam Coaching Clinic mencakup pemahaman tentang praktik terbaik dalam pertanian kelapa sawit berkelanjutan, termasuk pengelolaan agronomi yang baik, legalitas kepemilikan lahan, peremajaan sawit rakyat, dan prinsip-prinsip sawit berkelanjutan.

Salah satu aspek penting yang dibahas dalam acara ini adalah peran kelapa sawit dalam pembangunan dan upaya melawan stigma negatif seputar industri kelapa sawit. Peserta juga mendapat kesempatan untuk berbagi pengalaman dengan alumni penerima beasiswa BPDPKS tahun 2019, yang memberi wawasan tentang alur dan seleksi beasiswa BPDPKS.

“Selama acara, banyak cerita inspiratif muncul mengenai keberhasilan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) bagi petani kelapa sawit di Musi Banyuasin. Mereka adalah bukti nyata bahwa pengembangan berkelanjutan bukanlah impian semata, tetapi dapat diwujudkan dengan semangat, pengetahuan, dan kesungguhan. Diharapkan bahwa generasi muda petani kelapa sawit ini dapat meneruskan kebun kelapa sawit orangtua mereka dengan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh dari Coaching Clinic ini,” kata Hendro.

Tidak hanya sekadar mendapatkan pengetahuan, para peserta Coaching Clinic juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi, bertukar pengalaman, dan membangun jaringan dengan sesama pemuda petani kelapa sawit. Langkah ini dianggap sangat penting dalam membangun komunitas yang kuat, yang saling mendukung dalam perjalanan mereka menuju produksi kelapa sawit yang lebih berkelanjutan.

“Ketika kita berbicara tentang mempersiapkan generasi muda petani kelapa sawit, kita sebenarnya berbicara tentang menginvestasikan masa depan Indonesia. Generasi muda adalah aset terbesar kita, dan merekalah yang akan membentuk arah dan perjalanan industri kelapa sawit di masa mendatang. Oleh karena itu, peran kita sebagai FPSI (Forum Pemuda Sawit Indonesia) adalah memberikan mereka landasan yang kuat untuk meraih masa depan yang cemerlang,” tandas Hendro. (T2)

Sumber