BPDPKS Gelar Bimbingan Teknis Aplikasi Peremajaan Sawit Online
BADAN Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar bimbingan teknis (Bimtek) penggunaan Aplikasi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Online II di Jakarta, 1-3 Mei 2019.
Pelatihan ini merupakan yang kedua kali digelar untuk mensosialisasikan penggunaan Aplikasi PSR Online setelah sepekan sebelumnya digelar kegiatan serupa. Pelatihan yang digelar di Hotel Borobudur Jakarta itu diikuti oleh sekitar 130 peserta yang merupakan perwakilan dari dari berbagai provinsi/kabupaten.
“Selama ini pelaksanaan PSR terkesan lamban karena terkendala masalah administratif. Penggunaan Aplikasi PSR Online ini diharapkan bisa mengatasi kendala itu dan mempercepat pelaksanaan PSR,” ujar Edi Subiantoro dari Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian saat menutup acara tersebut, (3/5/2019). Hadir pula dalam acara tersebut Direktur Penghimpunan Dana BPDPKS Herdrajat Natawijaya, Kepala Divisi Umum dan SDM BPDPKS Suharman, dan Kepala Bidang Perkebunan Kemenko Perekonomian Muhammad Saefulloh.
PSR merupakan program peremajaan (replanting) perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh petani swadaya. Dalam pelaksanaannya, BPDPKS memberikan bantuan dana sebesar Rp25 juta per hektar. Untuk tahun 2019, Kementerian Pertanian menargetkan meremajakan 200 ribu hektare perkebunan kelapa sawit swadaya. Tahun 2018, target replanting seluas 185 ribu hektare tidak tercapai karena terkendala masalah administrasi, yakni lamanya persetujuan rekomendasi teknis yang diajukan Ditjen Perkebunan Kementan kepada BPDPKS. “Harapan kami aplikasi ini bisa mempercepat pemrosesan Rekomtek, sehingga target replanting 200 ribu hektar tahun ini bisa tercapai,” tegas Edi.
Sementara itu, Muhammad Saefulloh berharap Bimbingan Teknis ini bisa membekali para peserta kemampuan teknis dalam mengoperasikan Aplikasi PSR Online, sekaligus menjadikan para peserta sebagai problem solver dari permasalahan yang muncul selama ini.
“Aplikasi PSR Online ini diharapkan juga menjadi sarana untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kerap muncul dalam pemenuhan persyaratan PSR. Ini merupakan awal sehingga perlu penyesuaian dalam penggunaannya, tetapi pastinya setelah mengikuti Bimtek ini para peserta diharapkan menjadi problem solver di daerah masing-masing,” tegasnya.
PSR Online merupakan aplikasi yang disediakan oleh BPDPKS untuk mempermudah dan mempercepat pelaksanaan PSR. Dengan sistem ini peserta PSR tidak perlu lagi melengkapi persyaratan secara manual karena data-data dan dokumen yang diperlukan bisa dipenuhi secara online.
Bila dilakukan dengan sistem manual, pemenuhan persyaratan berupa dokumen-dokumen harus diserahkan dalam bentuk hardcopy. Cara ini memakan waktu yang lama, baik untuk penyerahan maupun verifikasi sehingga pelaksanaan PSR memakan waktu yang lama pula.
Dengan sistem online, proses itu bisa lebih cepat dilaksanakan sehingga pencairan dana dari BPDPKS juga bisa lebih cepat dilakukan. Dengan Aplikasi PSR Online, manajemen BPDPKS dan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian juga bisa memonitor program secara menyeluruh, mulai dari proses pengajuan awal hingga tahap monitor dan evaluasi. ***