Asosiasi Samade Gandeng BPDPKS Gelar Workshop Pengolahan Limbah Lidi Sawit Menjadi Produk Ekonomis
Pekanbaru - Kelapa Sawit merupakan komoditi unggulan di Provinsi Riau dan bukan buahnya saja yang bisa menghasilkan namun banyak turunannya yang bisa diolah dari Kelapa Sawit ini agar mempunyai nilai ekonomis.
Satu diantaranya adalah limbah lidi kelapa sawit yang bisa diubah menjadi produk ekonomis. Ketua DPW SAMADE Riau, Dr. Hj. Karmila Sari, S.Kom,MM mengatakan, kelapa sawit merupakan tanaman yang menyokong perekonomian di Riau. "Jadi setiap hendak memanen buah kelapa sawit, biasanya terlebih dahulu memotong pelepahnya atau daunnya," ujar Ketua DPW SAMADE Riau, Dr Hj Karmila Sari SKom MM kepada wartawan, Minggu (28/7).
Namun banyak dari masyarakat petani kelapa sawit yang menyepelekan lidi kelapa sawit. Kalau pun diolah hanya dijadikan sapu dan tusuk sate saja. "Tapi jika kita kaji, ada banyak manfaat dari bahan baku lidi kepala sawit, yang nantinya dapat menambah penghasilan bagi masyarakat, dan tentu ini dapat mendorong perekonomian masyarakat," ucap Karmila. Lidi kelapa sawit tambah Karmila, bisa disulap menjadi berbagai produk kerajinan tangan yang menarik dan unik yang mampu menarik perhatian konsumen. "Limbah lidi kelapa sawit itu bisa diolah lagi menjadi kerajinan tangan seperti aneka bentuk suvenir, seperti piring tempat buah, parcel, mangkok nasi, bahkan lampu-lampu hias yang sangat unik dan lainnya," ungkap Karmila.
Atas dasar itulah Asosiasi SAMADE yang didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sudah beberapa kali menggelar Workshop Pengolahan Limbah Lidi Sawit di Provinsi Riau. Baru - baru ini Asosiasi SAMADE menggelar workshop bersama dengan Rumah Tamadun dan diikuti sebanyak 30 petani kelapa sawit dari Kota Pekanbaru dan Kabupaten Rokan Hilir. “Sebelumnya kegiatan serupa juga sudah pernah dilaksanakan di Pekanbaru. Hal itu merupakan bentuk konsistensi Asosiasi Samade dalam mengembangkan industri hilir," ujarnya.
Lebih jauh Karmila menyampaikan, dalam cakupan besar, Asosiasi SAMADE tentu mengharapkan bisa membuat home industry minyak goreng. "Namun itu belum berhasil, yang bisa kita lakukan saat ini mencakup pengolahan produk limbah lidi sawit," ucap Karmila. Untuk itulah tegas Karmila, organisasinya akan terus memberikan edukasi dan wawasan terhadap para pelaku UMKM khususnya di Provinsi Riau. "Kali ini kita memberikan ilmu untuk memanfaatkan limbah lidi sawit sebagai salah satu bahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi," ungkap Karmila.
Apalagi, saat ini bahan baku lidi sawit sangat melimpah di Riau sebagai daerah yang memiliki perkebunan sawit paling luas di Indonesia. “Ditambah lagi banyak terjadi alih fungsi lahan ke sawit. Artinya ada tambahan sumber untuk lidi sawit, ini jangan disia-siakan. Lidi sawit jika dikemas dengan baik, apalagi bisa mengikuti kebutuhan pasar, itu merupakan solusi juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani," paparnya. Karmila juga berharap agar para peserta yang telah mengikuti Workshop yang ditaja Asosiasi SAMADE bisa menyebarluaskan dan mengembangkan sendiri produk-produk UMKM berbahan lidi sawit agar bisa memenuhi kebutuhan pasar, baik domestic maupun mancanegara.
Selanjutnya, CEO Rumah Tamadun yang sekaligus sebagai ketua pelaksana kegiatan, Hendra menyampaikan, Workshop Pengolahan Limbah Lidi Sawit di Provinsi Riau diikuti sebanyak 30 orang petani. “Kegiatan itu dari petani dan untuk petani, yang mana didukung oleh BPDPKS. Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari Kabupaten Rokan Hilir dan Kota Pekanbaru," ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Divisi Kemitraan dan UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Helmi Muhansyah mengatakan, kegiatan workshop itu merupakan bentuk dari promosi kebaikan kelapa sawit terutama yang memberikan manfaat bagi pelaku usaha kecil menengah. “Gelaran ini kita lihat pesertanya kebanyakan ibu-ibu yang mana kita juga ada program Pengarusutamaan Gender (PUG), Jadi ibu-ibu bisa ikut berperan dalam memanfaatkan sawit untuk meningkatkan kesejahteraannya," ujarnya.
Untuk itu Helmi berharap semoga kegiatan ini bukan hanya memaparkan materi, namun juga menghasilkan sesuatu produk yang juga bermanfaat terutama dalam meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya petani pekebun kelapa sawit. Kegiatan workshop tersebut juga diikuti oleh, Dinas Perkebunan Provinsi Riau dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Riau.(***)