Surfaktan Perkuat Hilirisasi Sawit

KELAPA sawit dikenal sebagai komoditas yang mampu menghasilkan banyak produk turunan. Salah satu produk turunan minyak sawit yang kini terus dikembangkan adalah Surface Active Agent (Surfaktan) yang berguna untuk industri pertambangan, industri detergen dan lain-lain.

Surfaktan Perkuat Hilirisasi Sawit

KELAPA sawit dikenal sebagai komoditas yang mampu menghasilkan banyak produk turunan. Salah satu produk turunan minyak sawit yang kini terus dikembangkan adalah Surface Active Agent (Surfaktan) yang berguna untuk industri pertambangan, industri detergen dan lain-lain.

Produk surfaktan menjadikan nilai tambah minyak sawit semakin tinggi sebesar 70% hingga 80%. Produk hilir ini menjadikan surfaktan sawit sebagai komoditas dengan nilai ekonomi yang tinggi karena lebih unggul ketimbang surfaktan dari minyak bumi.

Pada umumnya surfaktan disintesis dari turunan minyak bumi dan gas alam dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Sebaliknya, surfaktan dari sawit sangat ramah lingkungan. Itulah mengapa, pengembangan surfaktan sawit ini terus dilakukan.

Menurut periset dari Surfactant, Bioenergi Research Centre (SBRC) IPB, Dr. Dwi Setyaningsih, pengembangan riset surfaktan sawit dilakukan untuk menghasilkan produk terbarukan berbahan baku sawit. Riset ini mendapat dukungan pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). “SBRC IPB sangat konsen untuk pengembangan surfaktan melalui minyak sawit,” kata Dwi sebagaimana dikutip InfoSAWIT dalam sebuah diskusi awal Januari 2019.

Penggunaan surfaktan berbasis minyak sawit mampu meningkatkan kandungan lokal di industri perminyakan serta menjadi stimulan bagi Indonesia untuk mengembangkan aplikasi produk hilir sawit ke berbagai jenis industri. Selain itu, surfaktan ini bisa mendukung industri pangan, personal care, dan industri deterjen serta industri kimia lain.

SBRC IPB telah berhasil mengembangkan surfaktan anionik dari minyak sawit dan membuat formulasinya untuk aplikasi teknik stimulasi matrix sumur minyak yang mengandung wax. Tujuannya untuk melarutkan endapan wax dan sekaligus mengubah sifat kebasahan (wettability) batuan reservoir sehingga minyak akan jauh lebih mudah mengalir dari dalam reservoir ke lubang sumur produksi. Selain itu, formula surfaktan dimaksud mampu juga membersihkan endapan wax pada pipa produksi sehingga kapasitas aliran minyak menjadi lebih baik.

Pemanfaatan surfaktan sawit di sektor pertambangan dinilai perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi minyak bumi yang kini jumlahnya semakin menipis. Komunitas Migas Indonesia (KMI) bahkan mendorong Pertamina untuk melaksanakan Enhanced Olil Recovery atau EOR dengan surfaktan berbasis minyak sawit guna meningkatkan produksi minyak bumi tahap lanjut.

Upaya ini juga sekaligus mendukung langkah pemerintah untuk memperkuat sawit di sektor hilir. Hilirisasi dapat meningkatkan nilai tambah sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. ***