RI, Malaysia Pertegas Upaya Melawan Diskriminasi Sawit

INDONESIA dan Malaysia menegaskan kesepakatan kedua negara untuk melawan diskriminasi terhadap kelapa sawit oleh Uni Eropa. Kedua negara produsen terbesar dunia itu akan terus berjuang bersama melawan tindakan yang merugikan sawit. Hal itu ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu Raja Malaysia, Yang Di Pertuan Agong XVI Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah Ibni Almarhum Sultan Haji Ahmad Shah Al-Musta’in Billah di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (27/8/2019). `Sekali lagi, kami menekankan kembali pentingnya kedua negara untuk bersatu melawan diskriminasi kelapa sawit,` kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan kedua kepala negara. Retno mengatakan Indonesia-Malaysia berjuang bersama melawan diskriminasi sawit juga untuk kepentingan ASEAN.

RI, Malaysia Pertegas Upaya Melawan Diskriminasi Sawit
INDONESIA dan Malaysia menegaskan kesepakatan kedua negara untuk melawan diskriminasi terhadap kelapa sawit oleh Uni Eropa. Kedua negara produsen terbesar dunia itu akan terus berjuang bersama melawan tindakan yang merugikan sawit. Hal itu ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu Raja Malaysia, Yang Di Pertuan Agong XVI Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah Ibni Almarhum Sultan Haji Ahmad Shah Al-Musta’in Billah di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (27/8/2019). `Sekali lagi, kami menekankan kembali pentingnya kedua negara untuk bersatu melawan diskriminasi kelapa sawit,` kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan kedua kepala negara. Retno mengatakan Indonesia-Malaysia berjuang bersama melawan diskriminasi sawit juga untuk kepentingan ASEAN. Menurutnya, kepentingan melawan diskriminasi sawit juga menjadi perhatian bersama negara-negara yang berada di kawasan ASEAN. `Kondisi sebenarnya lebih bagus dalam artian bahwa kalau masa lalu berjuang sendiri-sendiri, sekarang berjuang bersama. Sehingga lebih mantap berjuang,` jelas Retno. Selain itu, Jokowi juga memiliki beberapa alternatif untuk ekspor sawit, antara lain mencari pasar lain seperti ke China.  Retno menyebut saat Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Jokowi, negeri Tirai Bambu itu menyatakan keinginan untuk meningkatkan impor sawit dari Indonesia. Alternatif kedua, kata Retno, seperti yang telah disampaikan Jokowi agar produk sawit digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. **