Dukungan Pertamina untuk Mandatori B20

Program bauran Biodiesel 20 persen (B20) yang akan diberlakukan Pemerintah Indonesia pada 1 September 2018 menjadikan PT Pertamina (Persero) titik sentral perhatian. Dalam program ini, BUMN tersebut akan berperan mencampur dan menyalurkan B20.

Dukungan Pertamina untuk Mandatori B20
Program bauran Biodiesel 20 persen (B20) yang akan diberlakukan Pemerintah Indonesia pada 1 September 2018 menjadikan PT Pertamina (Persero) titik sentral perhatian. Dalam program ini, BUMN tersebut akan berperan mencampur dan menyalurkan B20. Pertamina menyatakan komitmennya untuk menyukseskan program tersebut. Menurut Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati Pertamina dan badan usaha yang terlibat dalam pengadaan B20 sudah siap untuk melakukan upaya terbaik. `Semua akan melakukan best effort. Per 1 September kita semua siap,` ujar Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta (29/8/2018), sebagaimana dikutip Kumparan. Sampai artikel ini diturunkan, Pertamina belum memutuskan berapa harga jual B20 di masyarakat. Namun dipastikan harga itu tidak tidak akan membebani masyarakat. `Intinya kita tidak mau membebani masyarakat dengan harga. Tapi ada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang punya alokasi dana yang bisa dikompensasi kepada Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BU-BBN) kalau ada peningkatan harga,` tegasnya. Menteri ESDM Ignasius Jonan mengungkapkan kebutuhan solar di Indonesia saat ini sudah mencapai 27 kilo liter per tahun. September ini pemerintah akan menerapkan penggunaan B20 untuk sektor transportasi. “Pemberlakukan tersebut akan berkontribusi sebesar 15 persen dari penggunaan energi terbarukan,” kata Jonan dalam pembukaan Konferensi EBTKE, Rabu (29/8/2018) di Balai Kartini, Jakarta. Menurut data Aprobi, hingga semester I 2018, ekspor biodiesel Indonesia telah mencapai sekitar 400 ribu kiloliter. Sementara angka konsumsi Biodiesel dalam negeri saat ini sebesar 3,2 juta kiloliter. Adapun produksi biodiesel saat ini diprediksi bisa  mencapai 4 juta kiloliter. Ini berarti dengan program mandatori Biodiesel di Indonesia, maka akan mengurangi kebutuhan solar hingga tinggal 23 juta kilo liter. ***