ASEAN Siap Ambil Tindakan terkait Diskriminasi Sawit oleh Uni Eropa

INDONESIA bersama sejumlah negara di ASEAN menyiapkan sikap bersama untuk merespons kebijakan proteksionisme Uni Eropa yang dianggap diskriminatif terhadap produk asal Asia Tenggara, khususnya kelapa sawit. Tindakan bersama dilakukan karena perlakuan diskriminatif oleh Uni Eropa juga dialami negara ASEAN lain, yakni Myamnar dan Kamboja terhadap komoditas beras. Di sela-sela pertemuan 25th Asean Economic Minister’s Retreat (AEM Retreat) di Phuket, Thailand, Senin (22/4/2019), Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan bahwa ASEAN sepakat menggalang kekuatan dan melakukan dua langkah utama untuk menghadapi kebijakan proteksionisme itu. Pertama, negara di Asean sepakat untuk memberkan instruksi kepada perwakilannya di Jenewa, Swiss, untuk mengeluarkan pernyataan keras kepada Uni Eropa atas nama kebersamaan ASEAN. Kedua, negara di ASEAN sepakat untuk menyusun sikap bersama yang pada intinya menentang setiap langkah atau kebijakan perdagangan yang bersifat diskriminatif, baik dalam bentuk tariff barrier maupun non tarif barrier. Bila kondisi ini terus berlanjut, ASEAN juga tak segan untuk melakukan hal yang serupa kepada Uni Eropa. “Kita tidak suka dengan trade war, tetapi kalau Uni Eropa selalu melakukan hal seperti ini, maka pada dasarnya kita bisa sampaikan kepada dunia bahwa Uni Eropa yang memulai trade war ini.

ASEAN Siap Ambil Tindakan terkait Diskriminasi Sawit oleh Uni Eropa
INDONESIA bersama sejumlah negara di ASEAN menyiapkan sikap bersama untuk merespons kebijakan proteksionisme Uni Eropa yang dianggap diskriminatif terhadap produk asal Asia Tenggara, khususnya kelapa sawit. Tindakan bersama dilakukan karena perlakuan diskriminatif oleh Uni Eropa juga dialami negara ASEAN lain, yakni Myamnar dan Kamboja terhadap komoditas beras. Di sela-sela pertemuan 25th Asean Economic Minister’s Retreat (AEM Retreat) di Phuket, Thailand, Senin (22/4/2019), Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan bahwa ASEAN sepakat menggalang kekuatan dan melakukan dua langkah utama untuk menghadapi kebijakan proteksionisme itu. Pertama, negara di Asean sepakat untuk memberkan instruksi kepada perwakilannya di Jenewa, Swiss, untuk mengeluarkan pernyataan keras kepada Uni Eropa atas nama kebersamaan ASEAN. Kedua, negara di ASEAN sepakat untuk menyusun sikap bersama yang pada intinya menentang setiap langkah atau kebijakan perdagangan yang bersifat diskriminatif, baik dalam bentuk tariff barrier maupun non tarif barrier. Bila kondisi ini terus berlanjut, ASEAN juga tak segan untuk melakukan hal yang serupa kepada Uni Eropa. “Kita tidak suka dengan trade war, tetapi kalau Uni Eropa selalu melakukan hal seperti ini, maka pada dasarnya kita bisa sampaikan kepada dunia bahwa Uni Eropa yang memulai trade war ini. Kita tidak bisa diam begitu saja,” ujar Mendag sebagaimana diberitakan Bisnis.com. Menurutnya, sejauh ini negara ASEAN yang akan mengambil sikap bersama itu antara lain Indonesia, Malaysia, Kamboja, dan Myanmar. Pihaknya juga telah mendapatkan dukungan dari Filipina. ***