69 Terminal BBM Sudah Distribusikan B20

JUMLAH terminal Bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan PT Pertamina (persero) untuk distribusi biodiesel B20 terus meningkat. Sejak pemerintah memberlakukan perluasan kewajiban B20 pada 1 September 2018, saat ini sudah terdapat 69 Terminal BBM yang digunakan.

69 Terminal BBM Sudah Distribusikan B20
JUMLAH terminal Bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan PT Pertamina (persero) untuk distribusi biodiesel B20 terus meningkat. Sejak pemerintah memberlakukan perluasan kewajiban B20 pada 1 September 2018, saat ini sudah terdapat 69 Terminal BBM yang digunakan. Jumlah tersebut menunjukkan penambahan sembilan terminal sejak Pertamina mulai mendistribusikan B20 awal bulan ini. Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo mengungkapkan, pada awal penerapan mandatori B20 pada 1 september 2018, Pertamina baru menyalurkan bahan bakar tersebut ke 60 terminal BBM. `Alhamdulillah hingga 14 September kemarin, sudah ada tambahan sembilan terminal BBM lagi. Sehingga menjadi 69 terminal BBM yang sudah menyalurkan B20. Tambahan sembilan terminal BBM itu adalah Cepu, Cilacap, Palopo, Bima, Reo, Kolaka, Tual, Badas dan Ketapang,` kata Gandhi dalam siaran pers (16/9/2018). Pemerintah bersama Pertamina telah melakukan berbagai langkah untuk mendorong pencampuran FAME (Fatty Acid Methyl Eter) baik untuk Bahan Bakar PSO (Public Service Obligations/Subsidi) dan non-PSO. Pertamina juga mengintensifkan monitoring implementasi mandatori B20. Hingga 14 September 2018, Pertamina telah menggunakan FAME sebagai bahan campuran solar pada kisaran 159.988  kiloliter atau sekitar 39% dari alokasi bulanan. Jumlah ini terdiri dari FAME untuk PSO sebesar 116.422 kiloliter dan FAME untuk NPSO 43.566  kiloliter. ***