Thailand Terapkan Kebijakan Biodiesel pada Pembangkit Listrik dan Alat Berat

THAILAND akan menerapkan kebijakan penggunaan minyak kelapa sawit untuk pembangkit listrik dan kendaraan berat. Kebijakan ini diterapkan untuk mengurangi surplus kelapa sawit sebanyak 190.000 metrik ton.

Thailand Terapkan Kebijakan Biodiesel pada Pembangkit Listrik dan Alat Berat

THAILAND akan menerapkan kebijakan penggunaan minyak kelapa sawit untuk pembangkit listrik dan kendaraan berat. Kebijakan ini diterapkan untuk mengurangi surplus kelapa sawit sebanyak 190.000 metrik ton.

Kantor berita nasional Thailand melaporkan bahwa komite kebijakan kelapa sawit nasional membantu mengurangi surplus itu dengan mengalihkan penggunaan sawit pada sektor lain.

Sebanyak 160.000 metrik ton di antaranya digunakan untuk pembangkit listrik di Ratchaburi and Bangpakong. Selain itu komite juga meminta penerapan B20, bahan bakar campuran 80% solar  dengan 20% biodiesel, pada kendaraan berat. Perusahaan energi Thailand, Bangchack Corporation Public Company Limited juga akan segera mendistribusikannya.

Diretorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Thailand Wichai Phochanakij memprediksi penggunaan B20 oleh alat berat akan menyerap 150.000 ton kelapa sawit per bulan. Saat ini, industri kelapa sawit di Thailand juga tengah mengalami kelesuan menyusul rendahnya harga minyak sawit.

Untuk mencegah kejatuhan harga, Komite Nasional Kebijakan Kelapa Sawit menerapkan tiga tindakan. Pertama, menggunakan 160.000 tons sawit pada pembangkit listrik di Ratchaburi dan Bangpakong.  

Kedua, kendaraan berat diminta menggunakan B20 untuk meningkatkan permintaan kelapa sawit. Dalam kebijakan ini, Bangchak Corporation Public Company Limited akan menjadi salah satu distributornya.

Ketiga, kualitas sawit akan ditingkatkan untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri meyakini bahwa harga sawit akan meningkat dalam tiga bulan ke depan jika tiga kebijakan tersebut berhasil diterapkan. *** (Thai Visa News)