Kolaborasi BPDP dan LPP Tingkatkan Entrepreneurship UKM Berbahan Sawit

Kolaborasi BPDP dan LPP Tingkatkan Entrepreneurship UKM Berbahan Sawit

Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP)  dan Politeknik LPP Yogyakarta menggelar  workshop Inovasi produk UMKM berbahan sawit bagi pegiat UKM dan Generasi Z  di Jepara pada 27 s.d  28 Mei 2025.

Kegiatan yang diikuti oleh 70 peserta ini terdiri dari para pegiat UKM dan generasi Z (siswa SMK) di daerah Jepara. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang kebaikan sawit, bagaimana memulai usaha UKM skala rumahan, bagaimana cara memasarkan produk UKM skala rumahan hingga praktek langsung pembuatan produk UKM berbahan sawit dan limbah sawit. Praktek yang dilaksanakan berupa pembuatan produk oleochemical dan oleofood berbahan sawit dan limbah sawit. Selain itu kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk kampanye kebaikan sawit namun berharap muncul semangat berwirausaha produk-produk berbahan sawit dan limbah sawit yang dapat memiliki ekonomi yang baik.

Wakil Direktur Politeknik LPP Yogyakarta Galuh Banowati. Secara luring kegiatan dihadiri oleh Direktur BPDP yang diwakili oleh Bapak Helmi Muhansah selaku Kepala Divisi UKMK BPDP, Kepala Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang diwakili oleh Kepala Bidang UKM Bapak Abdul Muid, Kepala KPPN Kudus Herkwin, para pegiat UMKM dan generasi Z.  

Wakil Direktur Politeknik LPP Yogyakarta, Galuh Banowati menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya merupakan bentuk partisipasi kami sebagai Lembaga Perguruan Tinggi dalam kampanye kebaikan sawit tetapi juga sebagai bagian dari komitmen kami dalam mendukung pengembangan inovasi produk berbahan sawit dan limbah sawit khususnya di kalangan generasi muda dan pelaku UMKM. “Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan dapat lebih mengenal dan memahami kebaikan sawit, dapat membuat produk skala rumahan dengan bahan dan limbah sawit” ujarnya.

Kepala KPPN Kudus , Herkwin  menyampaikankan dukungan BPDP dan Politeknik LPP menjadi bermanfaat dalam rangka penguatan UMKM daerah. “Program ini sangat strategis untuk meningkatkan kualitas SDM dan daya saing produk UMKM local termasuk pengembangan produk berbahan sawit yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Kepala Divisi UKMK BPDP, Helmi Muhansyah menjelaskan bahwa meski Jepara bukan daerah penghasil sawit, masyarakatnya tetap memiliki keterkaitan erat dengan industri hilir sawit. “Hampir semua produk makanan dan kebutuhan harian yang ada disekitar kita mengandung unsur sawit. Ini menunjukkan bahwa sawit sangat dekat dengan kehidupan masyarakat, bahkan di luar wilayah penghasil,” jelasnya. “Pelaku UKMK di Jepara memiliki peluang besar untuk bermitra dengan BPDP, asalkan produk yang dihasilkan berbasis sawit. Workshop ini merupakan langkah awal strategis untuk memperkenalkan pembuatan produk sawit, termasuk dari limbahnya”, lanjutnya. Beragam inovasi produk sawit turut diperkenalkan, mulai dari helm berbahan serabut sawit, batik sawit, tinta, bioaspal, hingga bahan bakar pesawat. “Salah satu contoh sukses kemitraan UKMK sawit adalah ekspor lidi sawit oleh alumni program inkubasi bisnis BPDP. Ini menjadi peluang besar bagi UMKM di Jepara untuk menciptakan produk inovatif dan berdaya saing tinggi,” tambahnya.

Pada hari pertama,  Tim UMKM Politeknik LPP Yogyakarta  menyampaikan materi dengan tema produk UMKM Berbahan Sawit dan Limbah Sawit. Dalam sesi ini disampaikan berbagai produk bernilai ekonomis berbahan dasar sawit dan limbahnya, seperti makanan, minuman, kosmetik, serta produk ramah lingkungan lainnya termasuk cara membuatnya serta Model Pemasaran Produk UMKM bagi Generasi Z. dalam diskusinya disampaikan tentang manajemen bisnis dan pemasaran untuk pemula. Strategi pemilihan jenis usaha berbahan sawit, serta pentingnya aspek branding, desain kemasan, laporan keuangan, dan sertifikasi halal merupakan hal awal yang perlu di pelajari, tidak mudah tapi bisa dilaksanakan untuk mendukung pengembangan UKMK berbahan sawit yang berdaya saing 

Hari kedua kegiatan ini merupakan praktek langsung membuat produk berbahan sawit dan limbah sawit yang terdiri dari craft, oleochemical dan oleofood. Sebelum mempraktekan peserta diberikan materi tentang bagaimana proses pembuatannya, persiapan alat dan bahan, packaging hingga praktek membuat konten untuk mengiklankan di media social. Praktek pembuatan craft berupa pot tanaman hias berbahan cangkang sawit, pembuatan sabun berbahan limbah sawit serta pembuatan makanan berbahan sawit.

Kegiatan praktek dilaksanakan secara antusias dan gembira oleh seluruh peserta. “ternyata sawit tidak hanya minyak goreng, banyak produk berbahan sawit dan beberapa cukup reliable dibuat oleh kami pegiat UKM skala rumah tangga, terimakasih untuk BPDP dan Politeknik LPP yang telah menyelenggarakan kegiatan seperti ini”. ujar salah satu peserta praktek.