Kolaborasi BPDP dan Sawit Indonesia Edukasi Pemanfaatan Produk Turunan Sawit kepada Pelaku UKM

Kolaborasi BPDP dan Sawit Indonesia Edukasi Pemanfaatan Produk Turunan Sawit kepada Pelaku UKM

Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Majalah Sawit Indonesia sukses mengadakan Workshop Temu UKMK dan Promosi Sawit Baik 2025 di Madiun, Jawa Timur, Jumat (23 Mei 2025). Kegiatan ini dihadiri oleh 110 peserta dari pelaku UKM, mahasiswa, dosen, dan masyarakat kota Madiun. “Salam dari Walikota Madiun yang sangat mendukung pengembangan produk UKM. Termasuk penyelenggaran workshop ini yang memperkenalkan manfaat sawit bagi kepada pelaku UKM dan masyarakat,” ujar Agus Siswanta, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UKM Kota Madiun. Agus Siswanta mengatakan pihaknya secara konsisten meningkatkan kapasitas para pelaku UKM melalui berbagai program. Salah satu fokus utamanya adalah mendorong sertifikasi halal, peningkatan keterampilan, hingga perluasan promosi produk.

Workshop ini juga dihadiri narasumber dari BPDP, perguruan tinggi, dan pelaku UKM. Diantaranya Luluk Sulistiyo Budi (Rektor Universitas Merdeka Madiun), Helmi Muhansyah (Kepala Divisi UKMK BPDP), M Nur Ihsan (Pendiri Smart Batik), dan Argo Suryo Saputro (Pendiri Bluder Moju). Ketua Pelaksana Workshop Temu UKMK dan Promosi Sawit Baik 2025, Qayuum Amri mengatakan Majalah Sawit Indonesia dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan terus berkolaborasi memperkenalkan produk turunan sawit yang dapat dikembangkan pelaku UKM di Indonesia termasuk Madiun.  “Jumlah wisatawan di Kota Madiun terus meningkat setiap tahun, di tahun lalu mencapai 2 juta wisatawan, dari data pemerintah. Adanya workshop ini, kami harapkan pelaku UKM tetap menggunakan ragam turunan sawit seperti minyak goreng, margarin,dan lainnya untuk produk mereka. Selain itu, kami perkenalkan juga kerajinan batik sawit,” ujar Qayuum.

Kepala Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Helmi Muhansyah menjelaskan bahwa saat ini BPDP tidak hanya menangani komoditas sawit, namun juga mencakup kelapa dan kakao. Perubahan ini sejalan regulasi terbaru melalui Perpres 132 Tahun 2024 yang memperluas cakupan BPDP. Dalam presentasinya, dikatakan Helmi, sawit memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Pada 2024, sawit menyumbang devisa sekitar USD 20 miliar menurut data BPS. Ditambah lagi dengan adanya penghematan impor dari program B40.

Helmi juga menekankan bahwa pendanaan BPDP disalurkan untuk berbagai program strategis antara lain promosi sawit, peremajaan sawit rakyat, penyediaan bahan bakar nabati, dan termasuk riset dan pengembangan SDM. “BPDP juga aktif mempromosikan pengembangan produk UKM berbahan sawit di seluruh wilayah Indonesia. Produk yang saat ini sudah berkembang diantaranya rompi, helm, ekspor lidi, kerajinan batik, bolu,dan produk bernilai tambah lainnya,” tuturnya.

Rektor Universitas Merdeka Madiun, Luluk Sulistiyo Budi, mengatakan kelapa sawit memiliki banyak produk turunan bernilai tinggi. Di sektor pangan, sawit dapat diolah menjadi margarin, shortening (lemak padat untuk roti dan kue), serta bahan makanan lain. Sementara itu, di sektor non-pangan, minyak sawit digunakan untuk membuat kosmetik, sabun, detergen, obat-obatan, hingga plastik biodegradable yang ramah lingkungan. “Minyak sawit mengandung Vitamin E dan karotenoid yang merupakan antioksidan penting untuk kosmetik dan produk farmasi,” ujar Luluk.

Terkait produk UKM dari sawit juga disampaikan oleh Luluk bahwa pelaku usaha kecil sebaiknya tidak hanya berperan sebagai pemasar, tetapi juga mulai memproduksi sendiri produk-produk turunan sawit.  Pendiri Smart Batik, Miftahudin  mengatakan telah memproduksi batik yang berbahan malam (lilin) sawit. Inovasi ini mengurangi penggunaan lilin tradisional (parafin) dengan malam dari sawit yang bertujuan memanfaatkan sumber daya dari dalam negeri, ramah lingkungan, dan mendukung pembatik Indonesia.

Sementara itu, Pendiri Bluder Moju Argo Suryo Saputro berbagi pengalaman mengembangkan bluder Moju yang pertama kali diluncurkan pada 2015. Bluder Moju memiliki banyak varian rasa, mulai dari cokelat, keju, kismis, durian, stoberi, tiramisu, kacang, susu, pandan cokelat, pandan keju, moka cokelat, hingga moka keju.