Kayu Lapis: Olahan Limbah Replanting Kelapa Sawit, Hasilkan Keuntungan Ekonomi

PENELITI dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tengah mengembangkan kayu lapis dari batang pohon sawit dengan menggunakan teknologi Sandwich Laminated Lumber. Hasil dari pengembangan kayu lapis ini dapat dimanfaatkan untuk furnitur dan struktur bangunan, baik interior maupun eksterior. Pengembangan kayu lapis ini  merupakan wujud lain dari manfaat program peremajaan (replanting) perkebunan kelapa sawit yang saat ini sedang gencar dilaksanakan oleh Pemerintah, yaitu mengolah batang pohon sawit yang sudah ditebang saat proses replanting, sehingga nantinya dapat memberikan keuntungan ekonomi.

Kayu Lapis: Olahan Limbah Replanting Kelapa Sawit, Hasilkan Keuntungan Ekonomi

PENELITI dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tengah mengembangkan kayu lapis dari batang pohon sawit dengan menggunakan teknologi Sandwich Laminated Lumber. Hasil dari pengembangan kayu lapis ini dapat dimanfaatkan untuk furnitur dan struktur bangunan, baik interior maupun eksterior. Pengembangan kayu lapis ini  merupakan wujud lain dari manfaat program peremajaan (replanting) perkebunan kelapa sawit yang saat ini sedang gencar dilaksanakan oleh Pemerintah, yaitu mengolah batang pohon sawit yang sudah ditebang saat proses replanting, sehingga nantinya dapat memberikan keuntungan ekonomi. Erwinsyah, Rudi Hartono, Apri Heri Iswanto, Tito Sucipto, dan Atika Afriani adalah para peneliti yang mengembangan kayu lapis tersebut. “Batang-batang kayu tersebut dipotong kemudian ditumpuk seperti sandwich lalu dibentuk menjadi lembaran seperti papan dengan perekat Phenol Formaldehida, Urea Formaldehida, Biomatex, Isosianat, dan Epoxy”, jelas Erwinsyah. Pengembangan kayu lapis dari batang sawit ini dilakukan karena Indonesia memiliki banyak bahan baku. Ketersediaan batang sawit melimpah sepanjang tahun karena program peremajaan sawit terus dilakukan. Setiap tahun sedikitnya 300 ribu hektar lahan sawit diremajakan dengan potensi batang sawit mencapai 25,4 juta m3. [googlepdf url=`http://www.bpdp.or.id/wp-content/uploads/2018/07/GRS-K15-Kayu-Lapis.pdf` download=`Download` width=`600` height=`800`]