Kalangan Muda Tertarik Bisnis dari Limbah Sawit

Kalangan muda yang tergabung dalam Jaringan Indonesia Muda (JIM) tertarik mendalami berbagai aspek terkait kelapa sawit, khususnya aspek terkait pengolahan limbah sawit.

Kalangan Muda Tertarik Bisnis dari Limbah Sawit

BOGOR—Kalangan muda yang tergabung dalam Jaringan Indonesia Muda (JIM) tertarik mendalami berbagai aspek terkait kelapa sawit, khususnya aspek terkait pengolahan limbah sawit, dengan mengunjungi pabrik pengolahan sawit (PKS) yang dikelola PTPN VIII.

Dalam kunjungannya ke PKS PTPN di Cikasungka, Bogor, (23/1/2020), mereka menggali informasi seputar pengolahan limbah sawit menjadi aneka produk yang bermanfaat. “Kegiatan ini untuk menambah wawasan serta menggali peluang bisnis bagi anak muda dalam industri kelapa sawit,” ujar Arsyad Prayogi, Ketua Jaringan Indonesia Muda.

Dalam kunjungan tersebut mereka melihat dari dekat proses pengolahan limbah cair dan padat yang diolah menjadi aneka produk. R Mubarik, kepala PKS PTPN VIII menjelaskan PKS II Cikasungka yang terletak di Bogor memiliki kapasitas olah 30 ton Tandan Buah Sawit (TBS) per jam. Potensi tandan kosong yang dihasilkan dari kedua PKS tersebut sekitar 220 ton per hari atau 5,500 ton per bulan.

“Limbah padat ini bisa diolah menjadi pupuk kompos, budi daya jamur, budidaya jangkrik serta pembuatan helm dari tandan kosong," jelas Mubarik.

Menurutnya, limbah padat bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan yang bernilai ekonomi. Namun, banyak pihak belum mengetahuinya sehingga aspek bisnisnya belum tergali.

Terkait dengan hal tersebut, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mendorong pengembangan pengolahan aneka produk turunan dari sawit, termasuk pengembangan limbah sawit. Antara lain mendukung penelitian mengenai pemanfaatan limbah sawit menjadi plastik, termasuk menjadi bahan baku pembuatan helm. Selain itu, BPDPKS juga mendukung penelitian dan pengembangan pemanfaatan batang sawit menjadi kayu olahan. BPDPKS juga mendukung penelitian dan pengembangan di bidang lain yang bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian. ***