Ekspor Sawit Indonesia ke China Meningkat

EKSPOR sawit Indonesia ke China mengalami peningkatan yang signifikan menyusul kebijakan China mengurangi impor kedelai dari Amerika Serikat (AS) akibat perang dagang kedua negara. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat selama Oktober 2018, impor minyak sawit dari Indonesia meningkat hingga 63 persen menjadi 541,81 ribu ton dari 332,52 ribu ton pada September 2018. “Naiknya impor minyak sawit China didorong oleh pengurangan pasokan kedelai oleh China dari Amerika sebagai efek dari perang dagang kedua negara raksasa tersebut. Selain itu pada awal Oktober China juga mulai mengeskalasi pelarangan impor rapeseed meal dari India untuk pakan ternak ruminansia dan unggas,” ujar Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif GAPKI, Senin, (3/12/2018) sebagaimana diberitakan Sawit Indonesia. Mukti menyebutkan pelarangan impor rapeseed meal dari India akan membuka peluang Indonesia mengisinya dengan produk bungkil sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia dan unggas. Selain itu, impor biodiesel China dari Indonesia juga membukukan jumlah yang besar, untuk periode Mei-Oktober 2018 mencapai 637,34 ribu ton.

Ekspor Sawit Indonesia ke China Meningkat

EKSPOR sawit Indonesia ke China mengalami peningkatan yang signifikan menyusul kebijakan China mengurangi impor kedelai dari Amerika Serikat (AS) akibat perang dagang kedua negara. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat selama Oktober 2018, impor minyak sawit dari Indonesia meningkat hingga 63 persen menjadi 541,81 ribu ton dari 332,52 ribu ton pada September 2018. “Naiknya impor minyak sawit China didorong oleh pengurangan pasokan kedelai oleh China dari Amerika sebagai efek dari perang dagang kedua negara raksasa tersebut. Selain itu pada awal Oktober China juga mulai mengeskalasi pelarangan impor rapeseed meal dari India untuk pakan ternak ruminansia dan unggas,” ujar Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif GAPKI, Senin, (3/12/2018) sebagaimana diberitakan Sawit Indonesia. Mukti menyebutkan pelarangan impor rapeseed meal dari India akan membuka peluang Indonesia mengisinya dengan produk bungkil sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia dan unggas. Selain itu, impor biodiesel China dari Indonesia juga membukukan jumlah yang besar, untuk periode Mei-Oktober 2018 mencapai 637,34 ribu ton. Menurutnya, angka impor merupakan suatu capaian yang sangat baik sejak China mulai mempromosikan penggunaan biodiesel dalam rangka mengurangi emisi gas rumah kaca. Pilot project B5 telah dilaksanakan di Shanghai dan akan terus dipromosikan secara luas di China. Gapki juga mencatat, sepanjang Oktober ini, volume ekspor minyak sawit Indonesia (CPO dan turunannya, Olechemical dan Biodiesel) naik 5% menjadi 3,35 juta ton dari 3,19 juta ton pada September 2018. Sedangkan volume ekspor CPO, PKO dan turunannya saja (tidak termasuk oleochemical dan biodiesel) mencapai 3,14 juta ton atau naik 5% dibandingkan pada September yang mencapai 2,99 juta ton. ***