BPDP Tegaskan Komitmen Pengarusutamaan Gender Lewat Sosialisasi Beasiswa Sawit bagi Generasi Muda NTT

BPDP Tegaskan Komitmen Pengarusutamaan Gender Lewat Sosialisasi Beasiswa Sawit bagi Generasi Muda NTT

Manggarai Barat, 28 Oktober 2025, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) terus memperluas kesempatan pendidikan bagi generasi muda Indonesia melalui Program Pendidikan Pengembangan SDM Perkebunan atau Beasiswa Sawit. Kegiatan sosialisasi yang digelar di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), ini juga menjadi bagian dari upaya Pengarusutamaan Gender (PUG) untuk memastikan akses pendidikan yang setara bagi laki-laki dan perempuan di sektor perkebunan.

Acara dibuka oleh Plh. Direktur Hukum dan Kerja Sama BPDP, Zaid Burhan Ibrahim, bersama Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, yang menyampaikan dukungan terhadap upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang perkebunan melalui jalur pendidikan tinggi. Dalam sambutannya, Zaid Burhan Ibrahim menegaskan bahwa melalui Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2024, BPDP mendapat mandat untuk mengelola dana bagi pengembangan sektor perkebunan nasional, termasuk peningkatan kapasitas SDM perkebunan. Salah satu wujud nyata dari mandat tersebut adalah Program Beasiswa Sawit, yang membuka peluang bagi anak-anak Indonesia, termasuk dari NTT, untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan berkarier profesional di sektor perkebunan.

Sejak diluncurkan, program ini telah memberikan kesempatan kepada lebih dari 9.000 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Pada tahun 2025, BPDP menargetkan 4.000 penerima beasiswa baru, meningkat dari tahun sebelumnya. Penerima beasiswa tidak hanya belajar mengenai teknis kelapa sawit, tetapi juga kepemimpinan, manajemen, dan inovasi agar dapat menjadi pemimpin-pemimpin baru di industri perkebunan nasional.

Kegiatan sosialisasi menghadirkan dua narasumber, yaitu Bapak Rangga Rahmananda, Staf Senior Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia BPDP, dan Bapak Sri Gunawan, Direktur AKPY–STIPER Yogyakarta, yang memaparkan mekanisme pendaftaran, proses seleksi, serta manfaat pendidikan tinggi yang ditawarkan melalui Program Beasiswa Sawit. Acara ini dimoderatori oleh Ibu Soraya Harlan, anggota Tim Pengarusutamaan Gender (PUG) BPDP, yang menekankan pentingnya partisipasi setara antara laki-laki dan perempuan dalam memajukan sektor perkebunan Indonesia.

BPDP menyoroti kontribusi besar masyarakat NTT dalam industri kelapa sawit nasional. Diperkirakan 15–20 persen tenaga kerja panen sawit berasal dari NTT, yang dikenal memiliki etos kerja tinggi, semangat kuat, dan dedikasi yang tulus. Melalui Beasiswa Sawit, BPDP berharap generasi muda NTT dapat naik kelas, dari tenaga kerja lapangan menjadi ahli, peneliti, manajer, hingga pengambil kebijakan di masa depan.Melalui kegiatan di Manggarai Barat ini, BPDP menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pembangunan perkebunan yang maju, inklusif, dan berkelanjutan, serta memastikan setiap anak muda Indonesia memiliki akses yang adil terhadap pendidikan dan peluang karier di sektor strategis ini.