Malaysia Tiru Indonesia Tingkatkan Kemampuan Petani Sawit

PEMERINTAH Malaysia berencana menggelar pelatihan kepada petani sawit seperti yang telah dilakukan Indonesia. Hal itu dilakukan setelah melihat kecakapan petani sawit asal Indonesia yang ada di Malaysia. `Mereka yang bekerja di ladang, Malaysia, ternyata good harvester.

Malaysia Tiru Indonesia Tingkatkan Kemampuan Petani Sawit
PEMERINTAH Malaysia berencana menggelar pelatihan kepada petani sawit seperti yang telah dilakukan Indonesia. Hal itu dilakukan setelah melihat kecakapan petani sawit asal Indonesia yang ada di Malaysia. `Mereka yang bekerja di ladang, Malaysia, ternyata good harvester. Sekarang kita punya policy, kita menggunakan satu institut latihan untuk anak-anak muda di sana untuk diajar menjadi harvester seperti orang Indonesia,` ujar Deputi Kementerian Industri Utama Malaysia Datuk Seri Shamsul Iskandar saat berbicara pada Palm Oil for People and Sustainable Development, Jakarta, Minggu (1/9/2019). Ia mengaku kagum kepada petani sawit Indonesia. Banyak warga Indonesia yang bekerja di Malaysia sebagai petani sawit sudah kembali ke Indonesia sehingga Malaysia membutuhkan sumber daya baru yang cakap.  `Saya pikir itu satu perkara yang bisa kita pelajari dari rakyat Indonesia, seorang yang bagus dalam menuai buah sawit,` katanya. Yusmadi Yusoff, yang juga merupakan pendiri Rights Foundation, menyoroti kebijakan UnI Eropa yang mendiskriminasi sawit. Menurutnya, kebijakan itu merugikan petani kecil. Seharusnya Uni Eropa menerapkan keadilan secara inklusif. Atas dasar itu, ia memandang bahwa Indonesia dan Malaysia perlu memberikan penjelasan terhadap masyarakat Eropa. Ia yakin jika masalah atas sawit ini akan dilihat secara objektif oleh masyarakat Eropa. `Jadi Indonesia dan Malaysia menyatakan yang benar. Bagi saya, satu perkara ini akan punya dukungan di Eropa juga, karena di Eropa tidak semua orang [berpandang negatif atas sawit]. Ada yang betul pejuang HAM, demokrasi dan oportunis,` ucapnya. (Sumber: CNBC Indonesia)