Kementerian Perindustrian Dorong Hilirisasi Sawit

Kementerian Perindustrian terus mendorong tumbuhnya industri hilir kelapa sawit dan turunannya. Tengah diupayakan agar produk yang dihasilkan itu tidak hanya bisa dijual, tetapi juga terhindar dari potensi masalah. “Saat ini tengah dikaji agar produk tersebut bisa dijual dan tidak akan ada permasalahan nantinya,` kata Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan dalam siaran pers, Selasa (21/8/2018). Menurutnya, setidaknya terdapat tiga tiga jalur hilirisasi industri CPO di dalam negeri yang masih potensial untuk terus dikembangkan.

Kementerian Perindustrian Dorong Hilirisasi Sawit
Kementerian Perindustrian terus mendorong tumbuhnya industri hilir kelapa sawit dan turunannya. Tengah diupayakan agar produk yang dihasilkan itu tidak hanya bisa dijual, tetapi juga terhindar dari potensi masalah. “Saat ini tengah dikaji agar produk tersebut bisa dijual dan tidak akan ada permasalahan nantinya,` kata Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan dalam siaran pers, Selasa (21/8/2018). Menurutnya, setidaknya terdapat tiga tiga jalur hilirisasi industri CPO di dalam negeri yang masih potensial untuk terus dikembangkan. Pertama, hilirisasi oleopangan (oleofood complex), yaitu industri-industri yang mengolah produk industri refinery untuk menghasilkan produk antara oleopangan (intermediate oleofood) sampai pada produk jadi oleopangan (oleofood product). “Berbagai produk hilir oleopangan yang telah dihasilkan di Indonesia, antara lain minyak goreng sawit, margarin, vitamin A, vitamin E, shortening, ice cream, creamer, cocoa butter atau specialty-fat,` ungkap Putu. Kedua, hilirisasi oleokimia (oleochemical complex), yaitu industri-industri yang mengolah produk industri refinery untuk menghasilkan produk-produk antara oleokimia, oleokimia dasar sampai pada produk jadi seperti produk biosurfaktan (seperti produk detergen, sabun, dan shampoo), biolubrikan (biopelumas) dan biomaterial (contohnya bioplastik). Ketiga, hilirisasi biofuel (biofuel complex), yaitu industri-industri yang mengolah produk industri refinery untuk menghasilkan produk-produk antara biofuel sampai pada produk jadi biofuel seperti biodiesel, biogas, biopremium, bioavtur, dan lain-lain. Saat ini pemerintah tengah serius untuk menerapkan program biodiesel 20% (B20) secara penuh di Indonesia. Program ini juga memperluas penggunaan B20 di semua kendaraan bermotor sehingga hilisasi biodiesel diharapkan segara terwujud. Indonesia saat ini berkontribusi sebesar 48 persen dari produksi CPO dunia dan menguasai 52 persen pasar ekspor minyak sawit dunia. Bahkan Indonesia berpeluang menjadi pusat industri pengolahan sawit global untuk keperluan pangan, nonpangan, dan bahan bakar terbarukan. Menurut data Kemenperin hingga kini secara rata-rata tahunan, industri kelapa sawit hulu-hilir Indonesia menyumbang 20 miliar dolar AS pada devisa negara. Bahkan sektor kelapa sawit ini menyerap tenaga kerja sebanyak 21 juta orang baik secara langsung maupun tidak langsung. ***