Kelapa Sawit Berhasil Entaskan Kemiskinan

Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang telah merasakan berkah kelapa sawit. Di Indonesia, ada 17 juta orang yang bekerja di sektor kelapa sawit.

Kelapa Sawit Berhasil Entaskan Kemiskinan
Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang telah merasakan berkah kelapa sawit. Di Indonesia, ada 17 juta orang yang bekerja di sektor kelapa sawit. Sementara di Malaysia diperkirakan terdapat dua juta orang. Fakta tersebut terungkap pada acara konferensi internasional tentang pengentasan kemiskinan di Pontifical Urban University Vatikan di Roma, Selasa (15/5/2018). Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, menuturkan, dari total 11,6 juta hektar perkebunan kelapa sawit Indonesia, 41% di antaranya adalah perkebunan rakyat. Ada 2,1 juta petani kelapa sawit di Indonesia. `Sektor pertanian sangat penting dan menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Pada subsektor pertanian, kelapa sawit merupakan penyumbang devisa ekspor terbesar yaitu sekitar EUR 15,5 miliar atau lebih dari Rp250 triliun,` kata Luhut yang menjadi pembicara pada sesi High Level Segment seminar tersebut, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (15/5/2018). Dalam kesempatan ini Duta Besar Malaysia untuk Vatikan, Tan Sri Bernard Giluk Dompok, juga menuturkan bahwa pada tahun 2017, pihaknya sudah genap 100 tahun melakukan budidaya kelapa sawit. Sektor kelapa sawit tidak saja menopang pertumbuhan ekonomi negeri jiran itu, akan tetapi juga menjadi sarana social inclusion and environment protection. `Produktivitas minyak sawit 10 kali lebih tinggi dibandingkan soyabean dan empat kali lebih tinggi dari bunga matahari. Jika dunia ingin menahan laju deforestasi, maka kelapa sawit adalah tanaman yang paling mungkin dikembangkan. Selain itu kelapa sawit juga efektif menekan emisi gas rumah kaca,` kata Dompok. Sementara itu perwakilan dari Gereja Katholik Vatikan, Kardinal Peter K.A. Turkson, mengatakan, sektor pertanian termasuk perkebunan kelapa sawit bisa menjadi sektor usaha untuk mengurangi kemiskinan. `Namun, harus dijaga keseimbangan antara kegiatan ekonomi dengan pengelolaan lingkungan,` kata Turkson. Turkson juga mendukung dialog antara para stakeholders untuk berdialog yang konstruktif guna mencari solusi dalam rangka mencapai keseimbangan ekonomi dan lingkungan tersebut.