Smart Batik Indonesia Kenalkan Batik Sawit Ramah Lingkungan pada Gelaran Innovation Festival Suzhou 2024 di China

Smart Batik Indonesia Kenalkan Batik Sawit Ramah Lingkungan pada Gelaran Innovation Festival Suzhou 2024 di China
Miftahudin Nur Ihsan dan Dinar Indah Lufita Sari Mengenalkan Batik Sawit pada Gelaran InnovFest Suzhou 2024 di China

Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) mitra Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), CV. Smart Batik Indonesia dari Yogyakarta, memperoleh undangan dalam kegiatan Innovation Festival (InnovFest) Suzhou 2024 pada tanggal 18-20 November 2024. InnovFest Suzhou merupakan festival inovasi dan kewirausahaan internasional di China yang diselenggarakan oleh National University of Singapore Research Institute (NUSRI) Suzhou yang juga didukung oleh NUS Enterprise. Program ini menjadi media penghubung antara perusahaan teknologi Tiongkok dengan inovasi di luar negeri. Sejak tahun 2015, InnovFest telah menarik lebih dari 4.600 peserta dari 2.400 organisasi, memamerkan lebih dari 430 proyek teknologi inovatif baru dari lebih dari sepuluh negara. Pada tahun 2024, tema yang diambil adalah AI & Digitalisasi dan Keberlanjutan.

Pada kesempatan ini, tim dari Smart Batik diwakili oleh Miftahudin Nur Ihsan (Ihsan), selaku CEO dan Dinar Indah Lufita Sari (Dinar) selaku COO. Ihsan menyampaikan terima kasih karena telah memberikan kesempatan pada Smart Batik. Diketahui, Smart Batik memperoleh undangan atas rekomendasi dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Republik Indonesia (LPDP RI) karena satu tahun terakhir telah mengembangkan industri batik ramah lingkungan dengan memanfaatkan malam (lilin batik) sawit dan menggunakan pewarna alami. Hal ini sesuai dengan salah satu tema yang diusung pada InnovFest Suzhou 2024.

“Terima kasih kami sampaikan kepada NUSRI Suzhou dan juga LPDP RI yang telah memberikan kesempatan kepada kami. Setahun ini kami bermitra dengan BPDP Kelapa Sawit, Bank Indonesia DIY, Pemda DIY, Pemkot Yogyakarta, Rumah BUMN, dan mitra lainnya mencoba mewarnai industri batik tanah air, dengan mengembangkan batik malam sawit serta pewarna alami. Kegiatan ini mudah-mudahan menjadi jalan pembuka bagi kami untuk mengenalkan Batik Indonesia ke seluruh dunia,” ungkap Alumni Penerima Beasiswa LPDP MBA UGM tersebut.

Sementara, Dinar menambahkan pada kesempatan ini Smart Batik mencoba memberikan edukasi tentang batik dan konsep 3P yang dijalankan.

“Selama kegiatan di China, kami memberikan edukasi tentang Batik Indonesia dan menceritakan tentang konsep bisnis yang kami usung, yaitu mempertimbangkan people, profit, dan planet (3P),” ungkap mahasiswa S3 Ilmu Kimia UGM tersebut.

Selanjutnya, Kepala Divisi UKMK BPDPKS, Helmi Muhansyah, memberikan apresiasi kepada tim Smart Batik.

“Kami merasa bahagia karena salah satu UKMK mitra kami dapat kesempatan untuk go internasional. Semoga ini dapat menjadi inspirasi bagi UKMK-UKMK lainnya untuk terus memperkenalkan produk-produk berbasis sawit, sehingga juga dapat ikut membantu mengkampanyekan kebaikan sawit,” ungkap Helmi.