Presiden Jokowi Bawa Isu Sawit ke Selandia Baru
UPAYA diplomasi sawit Indonesia di dunia internasional terus dilakukan, tak terkecuali oleh Presiden Jokowi langsung.
UPAYA diplomasi sawit Indonesia di dunia internasional terus dilakukan, tak terkecuali oleh Presiden Jokowi langsung. Dalam lawatannya ke Selandia Baru (19/3/2018), Presiden secara khusus menyampaikan pentingnya program sawit berkelanjutan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi kepada Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menanggapi sikap Selandia Baru yang mulai mempertanyakan ekspor pakan ternak dari ampas kelapa sawit.
Presiden meyakinkan, kelapa sawit merupakan industri perkebunan yang strategis bagi Indonesia. Sebab, perkebunan kelapa sawit melibatkan banyak orang yang mayoritas merupakan petani kecil.
"Saya juga meminta perhatian Yang Mulia mengenai ekspor pakan ternak dari ampas kelapa sawit yang mulai dipertanyakan dari aspek lingkungan. Perkebunan kelapa sawit ini melibatkan 17 juta orang, tiga kali dari penduduk Selandia Baru. Separuh dari perkebunan dimiliki oleh petani kecil. Isu sustainability harus terus berjalan seiring isu hak kemakmuran bagi petani kecil," tutur Presiden Jokowi dalam keterangan resminya.
Sejak 2012, pakan ternak dari ampas sawit mulai berangsur menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Selandia baru. Selama ini, kebutuhan ampas sawit Selandia Baru dipenuhi oleh Malaysia.
Bagian yang selama ini dianggap limbah industri minyak kelapa sawit itu sangat berguna bagi peternak sebagai bentuk pakan alternatif khususnya bagi peternak susu sapi perah ketika memasuki musim dingin. Selain pasar Selandia Baru, pasar China Korea, Vietnam pun menjadi sasaran ekspor ampas sawit. ***