Listrik Biomas, Alternatif untuk Atasi Elektrifikasi Perdesaan

WACANA  pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomas (PLTB) sudah lama muncul dan bukan satu dua kali digaungkan banyak kalangan. Namun, eksekusinya masih terbilang lamban karena terbentur banyak kendala, seperti terbentur masalah dana. Sejatinya, PLTB bisa dikembangkan dari berbagai sumber, salah satunya dari hasil sampingan produk kelapa sawit seperti tandan kosong, cangkang, serat dan limbah cair yang tersebar di 190 kabupaten di Indonesia.

Listrik Biomas, Alternatif untuk Atasi Elektrifikasi Perdesaan

WACANA  pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomas (PLTB) sudah lama muncul dan bukan satu dua kali digaungkan banyak kalangan. Namun, eksekusinya masih terbilang lamban karena terbentur banyak kendala, seperti terbentur masalah dana.

Sejatinya, PLTB bisa dikembangkan dari berbagai sumber, salah satunya dari hasil sampingan produk kelapa sawit seperti tandan kosong, cangkang, serat dan limbah cair yang tersebar di 190 kabupaten di Indonesia. Potensinya pun bukan sedikit, bisa menghasilkan energi listrik sebesar 4.336 MW.

Listrik sebanyak itu bisa memenuhi kebutuhan 4,5 juta rumah tangga di perdesaan. Persoalannya, dari mana pendanaan untuk mengaktifkan energi PLTB itu? Tentu saja, banyak alternatif yang bisa diambil pemerintah.

Salah satunya adalah dengan memanfaatkan Dana Ketahanan Energi (DKE) yang kini sedang dipersiapkan pemerintah. Sejak akhir 2015, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) merancang sebuah program yang disebut dengan DKE, yakni menghimpun dana untuk ketahanan energi dari setiap bahan bakar premium dan solar fosil yang dikonsumsi.

Besarnya pungutan itu antara Rp200 per liter premium dan Rp300 per liter solar yang dikonsumsi. Dana itulah yang bisa antara lain bisa digunakan untuk membiayai investasi pengembangan dan penyediaan energi baru terbarukan, termasuk PLTB.

Pembangkit biomas ini bisa langsung terintegrasi dengan pabrik kelapa sawit di pedesaan, sehingga jika terwujud maka upaya ini bisa bagian penting dan strategis dalam membangun ketahanan energi nasional yang berkelanjutan, terbarui, hemat emisi hemat devisa, dan berbasis perdesaan.

Biomas dan PLTB menjadi salah satu sumber energi yang potensial dan murah serta bisa langsung dirasakan oleh masyarakat terutama yang berada di perdesaan. Jika diterapkan, bukan tidak mungkin rasio elektrifikasi perdesaan di Indonesia yang saat ini masih sangat rendah bisa diatasi dengan cepat. ***